Terkuak Rahasia Israel Jadi Negara Kaya Raya Meski Konflik dengan Palestina
- Atalayar
Israel – Israel dan Palestina kembali memanas usai kelompok Hamas melancarkan serangan pada Sabtu, 7 Oktober 2023 lalu. Hamas tercatat melancarkan serangan berupa 5.000 roket ke beberapa kota di Israel. Ratusan korban jiwa pun berjatuhan dalam insiden tersebut.
Namun, Israel kini menyatakan perang dengan Hamas Palestina dan bersumpah akan menumpas habis kelompok Hamas. Terkini, ratusan korban jiwa di Jalur Gaza pun tak bisa dihindarkan dan ribuan lainnya mengalami luka-luka dengan mayoritas warga sipil.
Di sisi lain, perang yang terjadi selama puluhan tahun itu membuat Palestina tidak berkembang secara ekonomi. Namun sebaliknya, Israel menjadi negara maju dengan penghasilan tinggi. PDB Israel telah mencapai US$522 miliar atau setara Rp8,2 juta pada 2022.
Sedangkan PDB per kapita Israel tercatat menyentuh US$42.594 atau sekitar Rp669 juta. Kekayaan Israel saat ini rupanya disebabkan oleh beberapa rahasia. Tercatat ada dua faktor penting yang mendorong pertumbuhan ekonomi negara Yahudi tersebut.
Melansir dari BBC International, kemajuan Israel tidak bisa terlepas dari banyak tenaga ahli yang melakukan eksodus dari negara Eropa selama Perang Dunia II guna menghindari persekusi. Industri yang berkembang di Israel seperti pupuk, farmasi, kimia, plastik, dan logam.
Israel juga sempat dikenal dengan industri manufaktur yang paling maju sejak 1970-an. Israel bukan hanya mengandalkan sumber uang dari minyak seperti negara Arab kebanyakan.
Kemudian, ada banyak orang yang pindah dari Silicon Valley, Amerika Serikat ke Israel pada tahun 1980-an sehingga membuat pusat penelitian untuk perusahaan teknologi AS seperti Microsoft, IBM, dan Intel semakin berkembang.
Pada tahun 1990, para insinyur berpindah dari bekas Uni Soviet ke Israel sehingga membuat negara itu semakin diberkati dengan sumber daya manusia yang terampil. Sebab itu, tak heran jika perusahaan-perusahaan baru di sektor teknologi semakin menjamur.
Banyaknya perusahaan besar di bidang teknologi tersebut otomatis menyumbang pemasukan yang besar untuk pemerintah Israel. Pemasukan itu mulai dari pajak, sumber devisa, maupun penyerapan jumlah tenaga kerja di sana.
Selain itu, negara mayoritas agama Yahudi itu juga banyak menerima pendanaan untuk mengembangkan riset dan teknologi dari negara lain. Negara-negara yang dimaksud seperti AS, Kanada, Italia, Austria, Prancis, Irlandia, Belanda, Spanyol, China, Turki, India, dan Jerman.