Biden Sebut Lihat Foto Hamas Penggal Kepala Anak-anak Israel, Ini Klarifikasi Gedung Putih

Washington – Dalam keterangan sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden menerangkan bahwa serangan Hamas terhadap Israel adalah tindakan yang sangat jahat. Dia juga menambahkan bahwa dirinya tidak pernah menyangka akan melihat kelompok Hamas secara brutal memenggal kepala anak-anak Israel.

“Penting bagi warga Amerika untuk melihat apa yang terjadi. Saya telah melakukan ini sejak lama. Saya tidak pernah berpikir bahwa saya akan melihat gambar-gambar teroris yang memenggal kepala anak-anak," katanya dalam pidato di Gedung Putih yang disiarkan televisi hari ini.

“Ini adalah tindakan yang sangat jahat,” tambah Biden, dikutip dari NDTV, Kamis, 12 Oktober 2023.

Pernyataan kontroversi Biden perihal Hamas yang memenggal kepala anak-anak Israel itu lantas diklarifikasi oleh seorang pejabat Gedung Putih. Dalam klarifikasinya, dia membeberkan bahwa Biden sebenarnya tidak melihat gambar-gambar tersebut, namun mengacu pada laporan dari Israel.

Presiden AS telah mengkonfirmasi bahwa setidaknya 14 warga Amerika telah tewas dalam serangan mendadak di kota-kota Israel pada Sabtu lalu, 7 Oktober 2023. Serangan teror tersebut telah memicu serangan balasan brutal dari Israel, hingga merenggut ribuan nyawa. 

Dalam tanggapan yang tajam, Hamas mengatakan komentar Biden adalah upaya untuk menutupi kejahatan yang dilakukan Israel. Agen Hamas juga menyandera beberapa orang, dan mengancam akan membunuh mereka jika Israel tidak memperingatkan warga sipil sebelum menyerang Gaza.

Selain itu, Biden membenarkan bahwa beberapa warga AS termasuk di antara mereka yang diculik. Untuk menunjukkan solidaritas yang kuat, Presiden AS mengatakan akan mendukung Israel dan memastikan Israel mendapatkan apa yang dibutuhkannya.

Biden juga menggambarkan serangan Hamas terhadap warga sipil sebagai hal yang memuakkan.

"Orang tua dibantai demi melindungi anak-anak mereka. Kaum muda dibantai saat menghadiri festival musik untuk merayakan perdamaian. Perempuan diperkosa, diserang, dan diarak seperti piala."

“Kepada negara mana pun, organisasi mana pun, siapa pun yang berpikir untuk mengambil keuntungan dari situasi ini, saya punya satu kata: jangan,” pungkas Presiden AS.