Begini Cara Cerdik Hamas Palestina Tembus Pertahanan Udara Israel dengan Roket
- nbcnews.com
Palestina – Ribuan roket telah diluncurkan dari jalur Gaza menuju Israel oleh kelompok Hamas Palestina. Operasi militer tersebut dilakukan sebagai tanda Operasi Badai Al Aqsa dimulai sejak Sabtu, 7 Oktober 2023. Ratusan warga Israel pun menjadi korban roket Hamas Palestina tersebut.
Pada saat itu, jutaan warga Israel yang masih terlelap pun terbangun karena suara ledakan roket Hamas. Lalu, suara sirine tanda peringatan bahaya menggema di sejumlah kota di Israel, termasuk Tel Aviv. Padahal Israel sendiri memiliki sistem pertahanan roket canggih bernama Iron Drome.
Namun, serangan dari Palestina pada Sabtu pagi tersebut dianggap berhasil menembus pertahanan Israel. Salah satu sumber yang dekat dengan Hamas menyebut bahwa mereka telah melakukan persiapan serangan tersebut selama dua tahun.
Hamas Palestina juga telah berusaha meyakinkan Israel bahwa tidak mau berperang. Israel juga percaya diri bahwa dirinya bisa membendung serangan Hamas setelah sebelumnya memberikan insentif kepada para pekerja di jalur Gaza.
Hamas memberikan taktik kepada Israel bahwa dirinya belum siap untuk berperang. Namun, hal tersebut adalah taktik intelijen yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengelabui Israel dalam beberapa bulan terakhir.
Melansir dari Times of Israel, mantan kepala intelijen Angkatan Bersenjata Israel (IDF) Amos Yadlin mengatakan bahwa serangan Hamas tersebut menciptakan kegagalan intelijen Israel. Hal ini sama seperti ketika Israel digempur Mesir dan Suriah 50 tahun lalu.
Salah satu persiapan lain yang sudah dilakukan Hamas adalah membangun pemukiman tiruan Israel di Gaza. Dengan pemukiman tersebut, mereka melakukan pendaratan militer dan berlatih untuk penyerangan.
Mereka bahkan membuat video untuk manuver tersebut. Namun, strategi tersebut mendapat kritikan dari banyak pihak, termasuk pro Palestina. Bahkan pemimpin Hamas banyak yang tidak mengetahui rencana intelijen tersebut.
Ketika berlatih militer, sekitar 1.000 pasukan Hamas yang dikerahkan dalam serangan tersebut tidak mengetahui tujuan pasti dari latihan tersebut. Meski demikian, mereka tetap mengikuti arahan dan berlatih dengan maksimal.
Dalam penyerangan tersebut, Hamas Palestina menembakkan 3.000 roket dari Gaza yang bertepatan dengan serangan para pasukan paralayang melintasi perbatasan. Setelah itu, mereka mengamankan medan sehingga bisa menembus tembok pemisah Gaza dan Israel.
Pasukan Hamas memakai bahan peledak untuk menerobos penghalang dan kemudian maju dengan sepeda motor. Sedangkan buldoser memperlebar jarak dan lebih banyak alat tempur yang masuk dengan kendaraan roda empat.