India Dihebohkan Pernikahan Sesama Jenis dan Direstui Pendeta Hindu
- Istimewa
New Delhi – Di saat India menunggu putusan Mahkamah Agung mengenai legalisasi pernikahan sesama jenis, pasangan LGBTQ di negara bagian Punjab menuai kontroversi dengan menggelar pernikahan.
Dimple dan Manisha menikah di kota Bathinda, pada 18 September dengan restu dari keluarga mereka.
Pernikahan keduanya dinilai sebagai sesuatu yang sangat tidak biasa di negara konservatif seperti India.
Namun, yang lebih tidak biasa lagi adalah pernikahan mereka dilangsungkan di Gurdwara, kuil Sikh dengan kedua mempelai melakukan semua ritual tradisional. Pernikahan tersebut mendapat kritik dari beberapa pemimpin agama, termasuk pendeta tertinggi Sikhisme Giani Raghbir Singh yang menyatakan bahwa pernikahan sesama jenis tidak wajar dan bertentangan dengan etika Sikh.
"Pernikahan dua wanita di hadapan Guru Granth Sahib, kitab suci Sikh merupakan pelanggaran moral dan agama yang parah," katanya, dikutip dari BBC Internasional, Selasa, 26 September 2023.
Dia juga menginstruksikan komite gurdwara Bathinda untuk memberhentikan pendeta Hardev Singh, yang memimpin pernikahan tersebut, dan tiga orang lainnya sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Hardev Singh diketahui telah dicopot dari jabatannya. Dalam pembelaannya, dia mengatakan bahwa dia tidak tahu bahwa kedua mempelai adalah perempuan karena salah satu perempuan itu mengenakan sorban.
Dimple mempertanyakan klaim tersebut, dengan mengatakan bahwa mereka telah memberikan salinan bukti identitas mereka kepada gurdwara, sehingga tidak ada alasan untuk pendeta yang tidak mengetahui identitas aslinya.
Dimple yang merupakan perempuan, tapi menyerupai gaya laki-laki itu berasal dari distrik Mansa, sedangkan Manisha berasal dari Bathinda. Keduanya merupakan warga daerah terpencil di mana hak-hak LGBTQ+ jarang dibahas di depan umum.
Dimple, seorang Jatt Sikh dari kasta atas, dan Manisha, seorang Hindu Dalit, bertemu di sebuah pabrik garmen di Zirakpur, sebuah kota dekat ibu kota Punjab, Chandigarh, tempat mereka berdua bekerja.
Dalam foto pernikahannya, Dimple tampil berpenampilan seperti pengantin pria tradisional Sikh dengan karangan bunga adat yang diikatkan pada sorban merah marun. Sedangkan pengantinnya Manisha mengenakan tunik merah marun dan emas, bawahan salwar, dan syal sutra serta di kedua lengannya dan ditutupi dengan gelang merah.
Dimple, yang kebanyakan mengenakan kemeja dan celana panjang serta menjaga rambutnya tetap pendek, mengaku soal seksualitas dirinya pada orangtuanya. Namun, kedua orangtuanya memahami dan memberikan dukungan, serta mengungkapkan kegembiraan atas kebahagiaannya.
Sebagai anak tunggal, ia pernah mempertimbangkan operasi penggantian kelamin dan bahkan berkonsultasi dengan dokter, namun dia memutuskan untuk tidak melakukannya karena orang tuanya khawatir dengan hasil prosedur tersebut.
Pada 2017, setelah dia pindah ke Zirakpur untuk bekerja, dia menjadi lebih sadar akan masalah LGBTQ+. "Di sana, saya bertemu teman-teman yang berpikiran sama, yang memahami situasi saya dan saya juga memperoleh kesadaran dari YouTube,” katanya.
Manisha, kata Dimple, bukanlah cinta pertamanya. "Saya menjalin hubungan dengan seorang gadis selama lima tahun. Awal tahun ini, kami putus. Lalu saya berkencan dengan gadis lain selama tiga-empat bulan, tapi itu juga tidak berhasil."
Manisha yang saat itu merupakan rekan kerja sekaligus sahabatnya kerap membantunya menyelesaikan perselisihan dengan pacarnya.
"Saat itulah saya menyadari bahwa Manisha bisa menjadi pasangan yang lebih baik bagi saya. Dia juga menikmati kebersamaan dengan saya, kami semakin dekat dan mengobrol panjang. Jadi, kami resmi menjadi pasangan sebulan yang lalu," kata Dimple.
Manisha mengatakan dia melamarnya melalui telepon hanya tiga atau empat hari setelah mereka memulai hubungan mereka, dan Manisha menerimanya. “Seorang wanita membutuhkan pasangan hidup yang memahaminya, menghormatinya, menghujaninya dengan cinta, dan memperlakukannya seperti anak kecil.”
Namun butuh usaha keras untuk meyakinkan orang tuanya bahwa dia ingin menikahi Dimple.
"Ibuku memberitahuku bahwa tidak mungkin menikahi seorang gadis. Akhirnya, aku meyakinkannya bahwa jika dia menginginkan kebahagiaanku, maka dia harus membiarkanku menikah dengan orang yang kuinginkan. Begitu dia setuju, dia pun membujuk ayahku," pungkasnya.