Pangeran MBS Blak-blakan Sebut Hubungan Arab Saudi-Israel Makin Dekat

Putra Mahkota Saudi Mohammad bin Salman alias MBS.
Sumber :
  • Bandar Aljaloud/Saudi Royal Palace via AP, File

Riyadh – Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman mengatakan dalam sebuah wawancara, pada Rabu, 20 September 2023, bahwa pihaknya telah melakukan negosiasi dengan Israel. Pangeran yang kerap dikenal MBS itu juga menyebutkan bahwa Riyadh memiliki hubungan yang semakin dekat setiap hari dengan Tel Aviv.

Meski demikian, perlakuan terhadap warga Palestina tetap menjadi isu yang sangat penting, yang harus diperhatikan.

Arab Saudi diketahui sedang mendiskusikan perjanjian besar dengan Amerika Serikat (AS) untuk menormalisasi hubungan dengan Israel sebagai imbalan atas perjanjian pertahanan, dan bantuan Amerika dalam mengembangkan program nuklir sipilnya sendiri.

VIVA Militer: MBS

Photo :
  • MBS

Saudi juga mengungkapkan kesepakatan apa pun akan membutuhkan kemajuan besar menuju pembentukan negara Palestina.

"Bagi kami, persoalan Palestina sangat penting. Kita perlu menyelesaikan bagian itu,” kata MBS, dikutip dari AP, Kamis, 21 September 2023.

MBS juga menambahkan bahwa sejauh ini telah terjadi negosiasi yang baik. "Kami berharap hal ini akan mencapai titik tertentu, sehingga dapat memudahkan kehidupan rakyat Palestina, menjadikan Israel sebagai pemain di Timur Tengah," ujarnya.

"Setiap hari, kita semakin dekat.”

Wawancara MBS disiarkan tak lama setelah Presiden AS, Joe Biden bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat keduanya berada di New York untuk menghadiri pertemuan Majelis Umum PBB.

Biden menyuarakan keprihatinan mengenai perlakuan pemerintah sayap kanan Israel terhadap warga Palestina, dan mendesak Netanyahu untuk mengambil langkah-langkah guna memperbaiki kondisi di Tepi Barat pada saat kekerasan meningkat di wilayah pendudukan.

Kantor Netanyahu juga mengatakan pertemuan itu sebagian besar membahas cara-cara untuk mencapai perjanjian perdamaian bersejarah antara Israel dan Arab Saudi, yang dapat mempercepat berakhirnya konflik Arab-Israel dan memfasilitasi pembentukan koridor ekonomi untuk menghubungkan Asia, Timur Tengah, Israel dan Eropa.