Di Hadapan Majelis Umum PBB Zelensky Minta Dunia Akhiri Agresi Rusia, Kejahatan Tak Bisa Dipercaya
- AP Photo/Marry Altaffer.
New York – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mendesak dunia untuk bersatu mengakhiri agresi Rusia terhadap negaranya.
“Kejahatan tidak bisa dipercaya,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kepada Majelis Umum PBB, Selasa 19 September 2023, melansir BBC Internasional.
Dalam pidatonya yang penuh semangat di New York, Zelensky mengatakan Moskow harus dihentikan untuk “mendorong dunia menuju perang terakhir”. Dia juga menuduh Rusia mempersenjatai segalanya mulai dari makanan hingga energi.
Invasi besar-besaran yang dilakukan Rusia telah memicu kecaman luas.
“Sementara Rusia mendorong dunia menuju perang akhir, Ukraina melakukan segalanya untuk memastikan bahwa setelah agresi Rusia, tidak ada seorang pun di dunia yang berani menyerang negara mana pun,” kata Zelensky kepada para pemimpin dunia yang menghadiri Majelis Umum tahunan.
Dia juga mengatakan Rusia "tidak punya hak untuk memiliki senjata nuklir".
“Persenjataan harus dibatasi, kejahatan perang harus dihukum, orang-orang yang dideportasi harus kembali ke rumah, dan penjajah harus kembali ke tanah mereka sendiri.
“Kita harus bersatu untuk mewujudkannya, dan kita akan melakukannya!” kata Tuan Zelensky.
Ia juga menuduh Moskow melakukan “genosida” dengan menculik anak-anak Ukraina. Moskow telah berulang kali membantah tuduhan Ukraina - namun sejumlah pakar dan organisasi internasional menunjukkan semakin banyak bukti bahwa Rusia telah melakukan kejahatan perang di Ukraina.
Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin atas dugaan deportasi ilegal anak-anak Ukraina ke Rusia, pada bulan Maret.
Presiden Ukraina kemudian memperingatkan terhadap “kesepakatan curang” untuk mencoba mengakhiri perang – yang terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua – dengan cara yang tidak adil.
Namun poin utama Zelensky adalah memperingatkan komunitas internasional bahwa hasil perang akan berdampak pada semua orang. Tujuan Rusia, katanya, adalah mengubah Ukraina menjadi “senjata yang melawan Anda, melawan aturan yang berdasarkan tatanan internasional”.
Dia mengatakan, formula perdamaian yang diusulkannya selama berbulan-bulan, tidak hanya untuk Ukraina, tetapi juga seluruh dunia. Usulannya jelas dan ditujukan langsung pada negara-negara – banyak di antaranya berada di negara-negara yang disebut “Global Selatan” termasuk Brasil dan India – yang sejauh ini masih berada di garis pinggir.