Vladimir Putin-Kim Jong Un Makan Malam Mewah, Kesenjangan Pangan Korut Disorot

VIVA Dunia – Setelah pembicaraan kenegaraan yang serius, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin menutup hari pertemuan mereka dengan makan malam yang syahdu.

Pada makan malam tersebut, kedua pemimpin ditawari menu makan malam mewah, termasuk salad bebek dan ara, pangsit kepiting, sturgeon, dan daging sapi dengan pilihan anggur Rusia terbaik, kata seorang reporter Kremlin. 

Menunya dimulai dengan salad bebek, buah ara, dan nektarin, diikuti dengan pangsit "pelmeni" Rusia yang dibuat dari kepiting Kamchatka, lalu sup ikan Amur Putih dan sorbet dari buckthorn laut.

Untuk hidangan utama, ada pilihan ikan sturgeon dengan jamur dan kentang atau hidangan utama berupa daging sapi marmer dengan sayuran panggang. 

Untuk hidangan penutup, mereka disuguhi bilberry merah dari taiga dengan kacang pinus dan susu kental. Anggur putih dan merah dari istana Divnomorskoe dari Rusia selatan juga tersedia di meja. 

Selama jamuan makan malam resmi di kosmodrom Vostochny Rusia, dalam pertemuan puncak yang belum pernah terjadi sebelumnya, Vladimir Putin bersulang untuk “penguatan kerja sama masa depan” dengan Korea Utara. 

“Bersulang untuk penguatan kerja sama dan persahabatan antar negara kita di masa depan,” kata Putin, sambil mengangkat gelasnya dalam tayangan yang disiarkan oleh televisi pemerintah Rusia, dan menambahkan, “Demi kesejahteraan dan kemakmuran bangsa kita, demi kesehatan pemimpin, dan semua yang hadir," lanjutnya, melansir The National News, Kamis, 14 September 2023. 

Vladimir Putin terlihat berdiri untuk bersulang bersama para menteri luar negeri, dan menteri pertahanan yang duduk di sebelahnya sambil menghadap Kim Jong Un dan delegasi Korea Utara. 

Memuji ikatan sejarah antara Moskow dan Pyongyang, dan mengutip pepatah Rusia bahwa “seorang teman lama lebih baik daripada dua teman baru”, Vladimir Putin mengatakan, “Hubungan kami terjalin sejak perjuangan Korea untuk mencapai kebebasan pada tahun 1945, ketika tentara Soviet dan Korea bertempur berdampingan melawan militer Jepang. Dan hari ini kami juga berupaya memperkuat ikatan persahabatan dan hubungan bertetangga yang baik. Kami bertindak atas nama perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran wilayah kita bersama." tuturnya.

Makanan yang disajikan pada pertemuan puncak ini menjadi sorotan karena berbeda dengan apa yang tersedia bagi warga Korea Utara, dimana krisis pangan masih terus terjadi.

Pada bulan Februari, dilaporkan bahwa Korea Utara telah memotong jatah tentaranya untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua dekade. 

Korea Utara selama beberapa dekade terakhir mengalami kekurangan pangan yang serius, termasuk kelaparan pada tahun 1990an, yang seringkali disebabkan oleh bencana alam seperti banjir yang merusak hasil panen.