2 Juta Liter Wine Banjiri Satu Kota
- NYPost
Portugal – Penduduk di sebuah kota kecil di pesisir Portugal terkejut ketika sungai anggur merah atau wine terbentuk mengalir di jalan-jalan rumah mereka pada hari Minggu, 10 September 2023. Hal itu terjadi setelah dua tangki milik Penyulingan Levira - yang mengangkut 600.000 galon minuman keras - tiba-tiba bocor.
Dilansir NYPost, Selasa, 12 September 2023, menyebutkan beredar video yang diunggah dan beredar di sosial media menunjukkan cairan berwarna merah mengalir deras menuruni bukit curam di kota kecil Sao Lorenco de Bairro, yang merupakan rumah bagi sekitar 2.000 penduduk Portugal.
Tumpahan yang terjadi itu sangat besar sehingga wine yang keluar itu bahkan dapat memenuhi kolam renang seukuran Olimpiade dan hal tersebut memicu peringatan kerusakan lingkungan.
Para petugas setempat kemudian bertindak untuk menghentikan aliran wine tersebut, sebelum benar-benar mengubah Sungai Certima menjadi wine.
Pemadam Kebakaran Anadia memblokir banjir, mengalihkannya dari sungai ke sebuah lapangan yang berada di dekatnya, demikian dilaporkan media lokal. Petugas pemadam kebakaran mengatakan bahwa ruang bawah tanah di sebuah rumah di dekat tempat penyulingan tersebut terendam juga oleh wine.
Levira Distillery telah meminta maaf atas insiden tersebut, dan mengatakan bahwa mereka telah mengeruk tanah yang terendam wine.
"Kami bertanggung jawab penuh atas biaya yang terkait dengan pembersihan dan perbaikan kerusakan, dan meminta tim untuk segera melakukannya," katanya dalam sebuah pernyataan.
"Kami berkomitmen untuk menyelesaikan situasi ini secepat mungkin."
Perlu diketahui, bahwa penyulingan yang terletak sekitar 140 mil di utara Lisbon ini mengatakan bahwa fasilitas penyimpanannya merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menghadapi krisis wine.
Konsumsi wine di Portugal diperkirakan akan turun 34% dibandingkan dengan tahun 2022, demikian ungkap komisi tersebut. Penurunan konsumsi wine juga diproyeksikan terjadi di Jerman (turun 22%), Prancis (15%), Spanyol (10%) dan Italia (7%).
Krisis wine Eropa terjadi setelah tahun 2022 yang menandai nilai tertinggi sepanjang masa untuk ekspor wine global, menurut Organisasi Anggur dan Wine Internasional. Penurunan permintaan tidak diimbangi dengan produksi yang lebih tinggi, yang diproyeksikan oleh komisi tersebut akan naik 4% sepanjang tahun ini untuk negara-negara anggota.
Portugal dan Prancis termasuk di antara negara-negara yang telah merespons dengan program-program bersubsidi untuk mengonversi kelebihan wine ke penggunaan lain.