Fakta-Fakta Terbaru Gempa Maroko, Korban Capai 3.000 Jiwa
- AP Photo/Mosa'ab Elshamy
VIVA Dunia – Warga Maroko dan dunia kini tengah berduka atas para korban gempa bumi dahsyat yang menewaskan lebih dari 2.000 orang akhir pekan lalu.
Tim penyelamat hingga kini berlomba terus mencari korban selamat yang terjebak di reruntuhan desa yang rata dengan tanah. Pihak pemerintah pun telah mengumumkan tiga hari berkabung nasional. Beberapa negara, termasuk Indonesia, juga telah menawarkan bantuan.
Berikut fakta-faktanya:
Berapa orang yang terdampak?
Kementerian Dalam Negeri Maroko mengatakan 2.012 orang tewas dan 2.059 orang terluka, 1.404 di antaranya berada dalam kondisi kritis. Provinsi Al-Haouz, tempat titik utama gempa berada, mencatat 1.293 orang meninggal, disusul provinsi Taroudant yang mencatat 452 orang meninggal.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengatakan lebih dari 300.000 orang terkena dampaknya di Marrakesh dan sekitarnya.
Berapa tingkat kerusakannya?
Pada Sabtu malam, saluran televisi menyiarkan gambar udara yang menunjukkan seluruh desa yang terbuat dari tanah liat di provinsi Al-Haouz hancur. Sebagian kota tua bersejarah Marrakesh, yang merupakan objek wisata populer, juga rusak.
Di jantung kota tua, Situs Warisan Dunia UNESCO, sebuah menara masjid telah runtuh di Lapangan Jemaa al-Fna. Beberapa rumah di kota tua yang padat penduduk itu roboh dan orang-orang menggunakan tangan mereka untuk membersihkan puing-puing sambil menunggu alat berat.
Seberapa dahsyat gempa yang terjadi?
Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengatakan gempa tersebut adalah gempa berkekuatan 6,8 skala richter pada “kedalaman dangkal” 26 km atau 16 mil. Kedalamannya sebelumnya dilaporkan mencapai 18 km.
Namun, pusat geofisika Maroko menyatakan gempa terjadi dengan kekuatan 7,2 skala Richter.
Dimana gempa terjadi?
Gempa terjadi 72km (45 mil) barat daya Marrakesh. Pusat gempa terletak di daerah Ighil, sebuah komune pedesaan pegunungan yang menjadi rumah bagi desa-desa pertanian kecil di provinsi Al-Haouz dekat resor ski Oukaimeden di Pegunungan Atlas.
Gempa tersebut terasa di seluruh negeri, termasuk di provinsi Ouarzazate, Marrakesh, Azilal, Chichaoua dan Taroudant. Di kota pesisir Rabat, Casablanca, Agadir dan Essaouira, banyak warga yang panik turun ke jalan pada tengah malam karena khawatir rumah mereka akan runtuh.
Getaran bahkan dirasakan hingga ke Huelva dan Jaen di Spanyol selatan. Gempa bumi sebesar ini di wilayah tersebut jarang terjadi namun bukan hal yang tidak terduga, menurut USGS.
Sejak tahun 1900, telah terjadi sembilan gempa berkekuatan 5 dan lebih kuat dalam jarak 500 km (311 mil) setelah kejadian ini, tidak ada satupun yang berkekuatan lebih dari 6.
Apa upaya bantuan sejauh ini?
Angkatan bersenjata Maroko mengerahkan tim penyelamat untuk menyediakan air minum bersih, persediaan makanan, tenda, dan selimut kepada daerah yang terkena dampak. Anggota tim sepak bola nasional putra Maroko juga telah mendonorkan darahnya untuk membantu para korban gempa, menurut sebuah video yang diposting di halaman Facebook tim.
Aljazair, yang memutuskan hubungan dengan Maroko pada tahun 2021 setelah meningkatnya ketegangan antar negara yang berfokus pada konflik Sahara Barat, mengatakan akan membuka wilayah udara untuk penerbangan kemanusiaan dan medis.
Beberapa negara lain, termasuk Israel, Perancis, Spanyol, Italia dan Amerika Serikat, telah menawarkan bantuan.