Sebuah Video Soal Yevgeny Prigozhin Prediksi Kematianya Kembali Mencuat
Moskow – Klip video almarhum kepala Grup Wagner Yevgeny Prigozhin membahas sebuah pesawat jatuh dan terbelah di udara kembali viral di media sosial. Prigozhin diketahui tewas dalam kecelakaan pesawat, pada hari Rabu, 23 Agustus 2023.
Dalam sebuah laporan, jet yang ditumpangi Prigozhin jatuh di wilayah Tver, barat laut Moskow, dan menewaskan 10 penumpang di dalamnya.
Awalnya, dilaporkan bahwa Prigozhin termasuk di antara nama-nama yang tercantum dalam pesawat tersebut. Tes DNA pada jenazah di lokasi kecelakaan pun mengkonfirmasi kematiannya.
Meskipun insiden tersebut secara resmi diyakini sebagai sebuah kecelakaan, hal ini sesuai dengan pola lama, di mana musuh atau pengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin meninggal secara tiba-tiba dalam keadaan yang patut dipertanyakan. Kremlin dengan tegas menolak teori-teori tentang kecelakaan pesawat yang dibuat atas perintah Putin, dan menyebutnya sebagai teori yang salah.
Setelah kejadian ini, klip lama pemimpin tentara bayaran mulai beredar di media sosial. Dia menggambarkan sebuah pesawat jatuh dari langit dalam video tersebut.
"Pesawat akan hancur di udara," kata Prigozhin dalam sebuah video, yang seperti meramalkan kematiannya.
"Saya harus jujur: Rusia berada di ambang bencana. Jika roda penggerak ini tidak disesuaikan hari ini, pesawat akan hancur di udara," tambahnya.
Beberapa orang, seperti penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina Anton Geraschenko, menggambarkan klip tersebut sebagai Prigozhin yang meramalkan kematiannya sendiri. Dalam konteks sebenarnya dari klip tersebut, Prigozhin menggunakan kecelakaan pesawat sebagai metafora untuk menggambarkan upaya perang Rusia yang semakin meningkat di Ukraina.
Menurut Jerusalem Post, klip Prigozhin yang muncul kembali berasal dari wawancara tanggal 29 April dengan blogger militer Rusia Semyon Pegov, di mana ia mengecam pertahanan negara tersebut dan meramalkan bencana di Ukraina ketika Kremlin mengusir orang-orang yang jujur mengenai situasi tersebut
“Hari ini kita telah mencapai titik didihnya,” kata Prigozhin dalam wawancara.
"Kenapa aku bicara sejujur itu? Karena aku tidak punya hak, di hadapan orang-orang yang akan hidup di negeri ini. Mereka kini dibohongi. Lebih baik bunuh aku. Tapi aku tidak akan berbohong, aku harus jujur mengatakan bahwa Rusia berada di ambang bencana. Dan jika roda penggerak ini tidak disesuaikan hari ini, maka pesawat akan hancur di udara."
Beberapa tanggapan baru-baru di Telegram mengenai kecelakaan pesawat itu memperkirakan bahwa kejadian tersebut hanyalah sebuah pengalihan perhatian dan bahwa Prigozhin akan muncul kembali suatu saat nanti. Komentar ini muncul sebelum jenazah pemimpin tersebut dipastikan ditemukan di lokasi kejadian.