Korban Kebakaran Hawaii Terus Bertambah Jadi 59 Orang, Seribu Bangunan Hangus

Kebakaran di Hawaii, Amerika Serikat.
Sumber :
  • Zeke Kalau/County of Maui via AP

Hawaii – Otoritas Hawaii, pada Jumat 11 Agustus 2023, masih terus mempelajari penyebab kebakaran hutan di daerah resor Lahiana di Pulau Maui yang terjadi begitu cepat dengan peringatan dini yang minim yang telah memakan korban 59 orang dan jumlah tersebut bisa bertambah.

Jumlah korban kemungkinan akan terus bertambah karena tim penyelamat masih terus menyisir puing-puing kota yang hangus terbakar dengan bantuan anjing pelacak. Api telah menghanguskan 1.000 bangunan, dan membuat ribuan orang kehilangan tempat tinggal.

Menurut pejabat setempat, apa yang terjadi di Hawaii tersebut merupakan bencana alam terburuk sepanjang sejarah negara bagian Amerika Serikat itu. Gubernur Hawaii, Josh Green, mengatakan kepada CNN bahwa setidaknya 59 orang ditemukan tewas, bertambah dari jumlah 55 orang sehari sebelumnya.

Kebakaran hutan akibat badai di pulau itu telah menewaskan sedikitnya 53 orang, dan menghancurkan ratusan bangunan di Pulau Maui.

Photo :
  • AP Photo/Rick Bowner


"Hampir dipastikan korban akan bertambah. Kami belum tahu berapa korban lagi yang akan ditemukan," kata Green.

Tiga hari sejak bencana tersebut terjadi, masih belum diketahui secara pasti apakah warga sudah menerima peringatan dini sebelum api melalap rumah mereka. Pulau tersebut sebenarnya mempunyai fasilitas sirene untuk memberikan peringatan jika terjadi bencana alam, dan ancaman dalam bentuk lain, tetapi tidak berbunyi selama terjadinya kebakaran.

Para pejabat setempat tidak menjelaskan secara detil bentuk peringatan yang telah diberikan, apakah disampaikan melalui pesan singkat, surat elektronik atau panggilan telpon.

Bradford Ventura, Kepala Pemadam Kebakaran Maui melalui keterangan pers pada Kamis mengatakan bahwa kecepatan api menjalar membuat "hampir mustahil" bagi petugas untuk berkomunikasi dengan pejabat di badan kedaruratan, yang biasanya memberikan perintah langsung.

Menurut Ventura, layanan telpon seluler saat itu juga tidak berfungsi. "Mereka bisa melakukan evakuasi mandiri setelah mendapatkan pesan singkat," kata Ventura, merujuk warga tempat api pertama kali berkobar. (Ant/Antara)