Arab Saudi Hukum Mati 5 Orang Teroris, Rekor Eksekusi Terbanyak Dalam Satu Hari
- ANTARA/Shutterstock/Ginkolac/aa
Arab Saudi – Arab Saudi telah menghukum mati lima orang, yang dihukum karena melakukan serangan mematikan di sebuah rumah ibadah, kata media pemerintah.
Dieksekusinya kelima orang tersebut menandai eksekusi kelompok terbesar yang dilakukan Arab Saudi tahun ini. Kelima pria itu, terdiri dari empat warga Arab Saudi dan satu warga negara Mesir.
Warga Mesir bernama Talha Hisham Muhammad Abdo, dan warga Saudi bernama Ahmed bin Muhammad Asiri, Nessar bin Abdullah Al-Mousa, Hamad bin Abdullah Al-Mousa, dan Abdullah bin Abdul-Rahman Al-Tuwaijri, dilansir dari Al Arabiya, Rabu, 5 Juli 2023.
Mereka diadili atas serangan yang menewaskan lima orang dan melukai banyak orang lainnya. Pernyataan kementerian dalam negeri yang diterbitkan oleh Kantor Pers Saudi resmi tidak merinci kapan serangan itu terjadi atau namun diketahui mereka melakukan operasi teroris yang menargetkan rumah ibadah di Kegubernuran Al-Ahsa.
Talha, yang tergabung dalam organisasi teroris, juga didakwa karena menembaki petugas keamanan dan rumah ibadah, dan berusaha meledakkan dirinya sendiri. Tiga orang Saudi, Ahmed, Nessar, dan Hamad, memang bergabung dengan kelompok teroris sementara Abdullah, terpidana kelima, bergabung dengan organisasi teroris dan menutupi operasi teroris dan tidak memberi tahu otoritas keamanan tentang hal itu. Abdullah dinyatakan bersalah atas hubungannya dengan organisasi teroris dan berpartisipasi dengan Talha dalam merencanakan dan melakukan kejahatan tersebut.
Metode eksekusi yang digunakan juga tidak dirinci namun pihak Arab Saudi pernah melakukan pemenggalan kepala di masa lalu. Dengan demikian, jumlah total orang yang dihukum mati sejauh ini oleh Arab Saudi mencapai 68 di tahun 2023 ini. Lebih dari 20 eksekusi telah dilakukan sejak awal Mei untuk pelanggaran terkait terorisme, klaim laporan tersebut.
Pada akhir Mei, pihak berwenang menghukum mati dua warga Bahrain yang didakwa karena terorisme. Amnesty International kemudian mengatakan bahwa kasus tersebut bergantung pada "pengakuan yang didapatkan melalui penyiksaan".
Tahun lalu, Arab Saudi mengeksekusi total 147 orang, lebih dari dua kali lipat dari angka tahun 2021 sebanyak 69 orang, lapor kantor berita AFP. Angka tahun 2022 termasuk 81 orang yang dieksekusi dalam satu hari di bulan Maret karena pelanggaran terkait terorisme.
Lonjakan baru-baru ini dalam eksekusi di Arab Saudi terjadi ketika kerajaan telah berusaha untuk melunakkan citranya melalui perubahan sosial dan ekonomi yang dibawa oleh putra Raja Salman dan penguasa de facto Arab Saudi, Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Kerajaan telah "menghapus" hukuman mati kecuali untuk kasus pembunuhan atau ketika seseorang "mengancam nyawa banyak orang", kata Putra Mahkota sebelumnya.