KBRI Bern Swiss Imbau WNI Tak Terprovokasi dan Hindari Kerusuhan di Kota Lausanne
- Al Jazeera
Jakarta – KBRI Bern mengeluarkan peringatan bagi warga negara Indonesia (WNI) di Swiss, khususnya yang berada di Kota Lausanne, untuk tidak ikut terprovokasi atau melakukan tindakan yang dapat mengganggu keamanan di kota itu.
Peringatan ini dikeluarkan KBRI setelah ratusan anak muda berkumpul di jantung Kota Laussanne dan melakukan vandalisme pada jendela toko-toko, dan pintu. Kepolisian Swiss telah menangkap tujuh orang setelah pecah kerusuhan pada Sabtu sore, 1 Juli 2023, di Kota Lausanne. Insiden ini terjadi di tengah gelombang unjuk rasa di negara tetangga Swiss, Prancis.
"Sehubungan dengan tindakan vandalisme yang terjadi di Lausanne pada tanggal 1 Juli 2023, KBRI Bern mengimbau kepada segenap WNI untuk tidak ikut terprovokasi terhadap hal-hal yang berpotensi mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat setempat," demikian imbauan KBRI Bern di akun instagramnya, Senin 3 Juli 2023.
KBRI mengimbau WNI menghubungi Hotline Darurat KBRI di +41-79-653-3068 jika dalam kondisi darurat.
Kerusuhan di Lausanne pada 1 Juli 2023 terinspirasi dari kerusuhan di Prancis. Sekitar 50 aparat Kepolisian dikerahkan untuk mengatasi kerusuhan itu, di mana para perusuh membalas dengan melemparkan batu dan setidaknya satu bom molotov. Tidak ada korban luka-luka dalam kejadian ini.
Otoritas di Swiss mengklaim gelombang kekerasan di Prancis pada malam kelima mulai menjalar ke Swiss. Unjuk rasa di Prancis dimulai pada 27 Juni 2023 saat seorang remaja di Prancis tewas ditembak polisi. Kementerian Dalam Negeri Prancis pada Minggu pagi, 2 Juli 2023, melaporkan ada 719 orang yang sudah ditahan dalam waktu semalam.