Profil Pasukan Wagner, Tentara Bayaran yang Bebalik Serang Rusia
- aljazeera.com
Jakarta – Pasukan tentara bayaran Wagner Group membelot dari pasukan Rusia setelah sebelumnya membantu menyerang pasukan Ukraina. Grup Wagner menyerukan pemberontakan bersenjata yang bertujuan untuk menggulingkan Menteri Pertahanan Rusia.
Lalu, apa itu Grup Wagner yang berbalik menyerang Rusia? Simak penjelasan yang VIVA berikan dilansir dari berbagai sumber sebagai berikut:
Profil Wagner Group
Grup Wagner atau Wagner Group adalah organisasi paramiliter dari perusahaan swasta yang beroperasi di Rusia. Secara resmi disebut Private Military Company (PMC) Wagner, grup ini pada dasarnya merupakan perusahaan militer swasta dan jaringan tentara bayaran.
Dilansir dari Live Mint, Minggu, 25 Juni 2023, kelompok ini pertama kali diidentifikasi pada 2014 saat mendukung pasukan separatis pro Rusia di Ukraina timur. Kala itu, organisasi ini disebut sebagai kelompok rahasia yang sebagian besar beroperasi di Afrika dan Timur Tengah.
Menurut BBC, kelompok ini diperkirakan memiliki sekitar 5.000 pejuang dari resimen elit dan pasukan khusus Rusia. Sejak itu, Wagner kian berkembang. Bahkan, pada Januari 2023, Kementerian Pertahanan Inggris menginformasikan bahwa Grup Wagner memiliki 50.000 pejuang di Ukraina.
Organisasi ini disebut memulai rekrutmen besar-besaran pada 2022, lantaran Rusia kesulitan menemukan orang untuk tentara reguler. Meski tentara bayaran ilegal di Rusia, Grup Wagner telah terdaftar sebagai perusahaan pada 2022 dan memiliki markas baru di St Petersburg.
Di sisi lain, investigasi BBC terhadap Wagner Group mengungkap dugaan keterlibatan seorang mantan perwira militer Rusia, Dmitri Utkin. Dia dianggap sebagai komandan lapangan pertama Wagner dan sosok yang menamai grup dengan nama panggilannya sendiri.
Dmitri Utkin tercatat merupakan seorang veteran perang Chechnya, mantan perwira pasukan khusus dan Letnan Kolonel GRU, badan intelijen militer Rusia. Kini, Wagner dikepalai oleh Yevgeny Prigozhin, seorang pengusaha kaya yang dijuluki "koki Putin" lantaran menyediakan katering untuk Kremlin.
Sebagai kelompok tentara bayaran, Wagner umumnya merekrut veteran tentara yang membutuhkan uang untuk membayar utang. Biasanya, mereka datang dari daerah perdesaan yang kerap dianggap hanya mampu menghasilkan uang sedikit.
Rekam Jejak Wagner Group di dunia militer
Grup Wagner beberapa kali membantu tentara reguler untuk dalam bertempur. Misalnya, pada 2015, Wagner mulai beroperasi di Suriah, bertempur bersama pasukan pro-pemerintah dan turut menjaga ladang minyak.
Kelompok tersebut juga aktif di Libya sejak 2016 dengan memberikan dukungan untuk pasukan yang setia kepada Jenderal Khalifa Haftar. Diperkirakan, hingga 1.000 tentara bayaran Wagner telah andil bagian dalam kemajuan Haftar pada pemerintahan resmi di Tripoli pada 2019.
Pada 2017, Wagner Group diundang ke Republik Afrika Tengah untuk menjaga tambang berlian.
Mereka juga dilaporkan bekerja di Sudan, menjaga tambang emas. Hingga pada 2020, Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa Wagner "bertindak sebagai kedok" di negara-negara itu.Tujuannya, untuk "kemajuan" perusahaan pertambangan milik Prighozin, seperti M Invest dan Lobaye Invest.
Perusahaan-perusahaan itu pun dijatuhi sanksi oleh AS. Wagner Group turut diundang oleh pemerintah Mali di Afrika Barat untuk melindungi dari serangan kelompok-kelompok militan Islam. Kedatangannya pada 2021 itu pun memengaruhi keputusan Perancis untuk menarik pasukan keluar dari sana.