Ilmuwan Pencipta Bom Nuklir Rusia Ditemukan Tewas Bunuh Diri
- voanews.com
Rusia – Fisikawan nuklir Rusia, Grigory Klinishov, salah satu pencipta bom termonuklir dua tahap pertama Uni Soviet, ditemukan tewas di Moskow karena bunuh diri, lapor kantor berita negara Rusia. Klinishov, yang berusia 93 tahun, dilaporkan meninggal pada 17 Juni lalu.
Sebuah catatan bunuh diri ditemukan di samping tubuhnya di sebuah apartemen di pusat kota Moskow, kantor berita Rusia TASS, melansir Al Jazeera Jumat, 23 Juni 2023.
Menurut media pemerintah berbahasa Rusia, penyelidikan telah dibuka atas kematian Klinishov, yang lahir pada tahun 1930 dan merupakan salah satu pencipta RDS-37 Rusia, bom termonuklir yang pertama kali diuji pada tahun 1955, menurut kantor berita negara RIA Novosti.
Hasil dari RDS-37 begitu kuat ketika dijatuhkan dari pembom Rusia di lokasi pengujian sehingga gelombang kejut memecahkan jendela dalam radius 240 km (149 mil) dari pusat ledakan, menurut outlet berita Mediazona berbahasa Rusia.
Korban juga dilaporkan karena uji ledakan yang menyebabkan bangunan runtuh, termasuk seorang anak kecil yang meninggal di kota kecil sekitar 75 km (47 mil) jauhnya.
Klinishov juga membantu mengembangkan beberapa jenis bom termonuklir generasi terbaru, yang juga dikenal sebagai bom hidrogen atau bom H.
Berita kematian Klinishov datang ketika Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan kembali rencana pada hari Rabu untuk memperkuat kekuatan nuklir negaranya, kantor berita Interfax melaporkan.
Putin mengatakan bahwa rudal balistik antarbenua Sarmat generasi baru Rusia, yang diberi nama Kode Setan oleh sekutu NATO, yang mampu membawa 10 atau lebih hulu ledak nuklir, akan segera dikerahkan untuk tugas tempur. Putin juga menekankan pentingnya “tiga serangkai” kekuatan nuklir Rusia yang dapat diluncurkan dari darat, laut atau udara, menurut Interfax.
"Tugas terpenting di sini adalah pengembangan triad nuklir, yang merupakan jaminan utama keamanan militer Rusia dan stabilitas global,” kata Putin dalam pidatonya kepada lulusan baru akademi militer.
Peluncur Sarmat pertama akan ditempatkan dalam tugas tempur “dalam waktu dekat”, tambahnya.