Bentrokan Antar Etnis di Negara Bagian India, Belasan Tewas dengan Keadaan Mengerikan

VIVA Militer: Tentara India berjaga di wilayah Arunachal Pradesh
Sumber :
  • NEWSLEAD

Manipur – Sebanyak 11 orang ditembak mati dan 14 lainnya luka-luka setelah pecahnya kekerasan etnis baru di bagian Manipur, India timur laut. Pembunuhan terbaru yang terjadi kurang dari sebulan, dan membuat seluruh desa terbakar habis, telah menewaskan puluhan orang, dan menyebabkan puluhan ribu kehilangan tempat tinggal. 

Sejak saat itu, hampir 3 juta orang di wilayah itu sebagian besar terputus dari bagian lain negara itu, setelah pemerintah memblokir layanan internet, dan membatasi perjalanan untuk menahan upaya kekerasan. 

Dalam kerusuhan terakhir, kekerasan menjadi sangat ekstrem sehingga banyak mayat sulit diidentifikasi, kata dokter dan pejabat manajemen senior di Institut Ilmu Kedokteran Jawaharlal Nehru (JNIMS), dan Rumah Sakit Raj Medicity di ibu kota negara bagian Imphal. 

VIVA Militer: Tentara India di wilayah Garis Aktual Kontrol (LAC)

Photo :
  • Hindustan Times

“Jenazah yang datang tidak dalam kondisi baik. Banyak sayatan, luka, dan goresan di mana-mana,” kata Direktur JNIMS, Dr. Deben. 

"Kami masih melakukan otopsi dan berusaha memastikan identitas korban terakhir, tetapi wajahnya dimutilasi parah," tambahnya, dikutip dari CNN Internasional, Rabu, 15 Juni 2023. 

Manipur, negara bagian berbukit subur yang berbatasan dengan Myanmar, adalah rumah bagi kelompok etnis Tionghoa-Tibet yang beragam bahasa, budaya, dan agamanya sendiri. 

Kerusuhan saat ini telah menyebabkan beberapa kekerasan terburuk dalam beberapa tahun terakhir dan telah memicu kritik terhadap Perdana Menteri India Narendra Modi, dan Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa, yang memerintah Manipur. 

Modi belum berkomentar secara terbuka tentang kekerasan yang melanda negara bagian itu selama berminggu-minggu, sementara kunjungan menteri dalam negeri Amit Shah ke Imphal akhir bulan lalu tidak banyak membantu meredakan ketegangan. 

Politisi oposisi menuduh Modi dan BJP menunjukkan kurangnya urgensi dalam mengatasi masalah dan gagal menghentikan pertumpahan darah. 

"Tidak ada tindakan yang diambil oleh pemerintah negara bagian atau pemerintah Persatuan yang menginspirasi kepercayaan pada rakyat Manipur," kata partai oposisi utama negara itu, Kongres Nasional India, dalam sebuah pernyataan. 

Mereka juga menuntut Modi untuk tidak bertindan apatis dan membisu, serta segera mengunjungi negara bagian itu.