Sambil Teriak 'Yesus Kristus', Imigran Suriah Mengamuk dan Tusuk 4 Balita di Prancis
- New York Post
Annecy, Prancis – Seorang pria bersenjatakan pisau menyerang sekelompok anak prasekolah balita yang tengah bermain di tepi danau Annecy Alpen di Prancis, Kamis waktu setempat dan melukai empat balita, yang mana salah satunya berada di stroller, serta satu orang dewasa dan mengirimkan horor ke seluruh negeri.
Tersangka adalah warga imigran Suriah berusia awal 30-an, yang diberikan status pengungsi di Swedia pada April lalu, kata seorang sumber polisi, melansir CBS News, Jumat, 9 Juni 2023.
Video rekaman beredar, dengan tersangka berpakaian hitam bergegas keluar dari area bermain Taman Le Paquiet saat jeritan memilukan memenuhi udara.
"Yesus Kristus!" teriak laki-laki tersebut dalam bahasa Inggris, saat tersangka berjanggut, dengan celana pendek dan penutup rambut biru, tampak dengan tenang memainkan rantai di lehernya sambil mengacungkan pisaunya.
Para saksi mata menggambarkan pria bersenjatakan pisau itu berlarian dalam hiruk-pikuk, tampaknya menyerang orang secara acak sebelum dia ditembak oleh polisi di dekat tepi Danau Annecy.
“Dia ingin menyerang semua orang. Saya menjauh dan dia menerjang pria dan wanita tua dan menikam pria tua itu," kata mantan pesepakbola profesional Anthony Le Tallec, yang sedang berlari di taman, kepada surat kabar lokal Dauphine Libere.
Saksi lain, bernama Malo, mengatakan kepada saluran televisi BFM bahwa pelaku menyerang anak-anak di depan lelaki tua itu dan "berteriak, tetapi itu tidak bisa dimengerti."
Dua anak, diyakini berusia sekitar tiga tahun, dan seorang korban dewasa kini berada dalam kondisi kritis dan berjuang untuk hidup mereka di rumah sakit, kata seorang sumber keamanan kepada AP.
Seorang sumber polisi mengatakan pemeriksaan terhadap pria itu, yang ditangkap di tempat kejadian, sedang berlangsung, tetapi dia tidak diketahui oleh dinas keamanan Prancis.
Annecy adalah kota berpemandangan indah di Pegunungan Alpen Prancis yang dekat dengan perbatasan dengan Swiss yang populer di kalangan turis dan rumah bagi salah satu festival animasi top dunia, yang juga akan dimulai hari Minggu ini.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut kejadian nahas itu sebagai "serangan kepengecutan mutlak".
“Bangsa ini terkejut. Hati kami bersama (para korban) serta keluarga mereka dan para pelayanan darurat,” tulisnya di Twitter.
Kantor Perdana Menteri Elisabeth Borne mengumumkan dia sedang melakukan perjalanan ke tempat kejadian dan anggota parlemen di parlemen Prancis mengheningkan cipta selama satu menit.
"Kami berharap bahwa konsekuensi dari serangan yang sangat serius ini, tidak akan membuat negara berkabung," kata ketua parlemen Yael Braun-Pivet kepada anggota parlemen.
Motif dan identitas penyerang sedang diselidiki dan kejaksaan setempat diharapkan memberikan rincian lebih lanjut pada konferensi pers.