Wanita yang Tuduh Biden Lakukan Pelecehan Seksual Minta Kewarganegaraan Rusia pada Putin
- AP Photo/Susan Walsh
VIVA Dunia – Seorang wanita yang menuduh Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, melakukan pelecehan seksual selama pemilihan presiden 2020, telah berada di Rusia. Dalam kunjungannya sebagai turis ke Moskow, wanita itu meminta kewarganegaraan Rusia, kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Tara Reade, yang bekerja di kantor kongres Biden pada 1993, mengatakan dia ingin tinggal di Rusia setelah seorang anggota parlemen dari Partai Republik memberitahunya bahwa dia dalam bahaya. Reade mengungkapkan dalam wawancara streaming dengan grup media Sputnik bahwa dia tiba di Rusia sebagai turis.
"Ketika saya turun dari pesawat di Moskow, untuk pertama kalinya dalam waktu yang sangat lama saya merasa aman, dan saya merasa didengar dan dihormati."
Reade menjadi berita utama pada awal tahun 2020, dengan mengklaim bahwa Biden yang menjabat sebagai senator saat itu melakukan pelecehan seksual terhadapnya di koridor Capitol Hill pada Agustus 1993, ketika dia berusia 29 tahun.
Tuduhannya datang tepat ketika Biden meningkatkan kampanyenya melawan presiden petahana Donald Trump, yang juga menghadapi tuduhan pelecehan seksual dan pemerkosaan.
Atas tuduhan tersebut, Biden dengan tegas membantahnya. "Itu tidak benar. Saya tegaskan itu tidak pernah, tidak pernah terjadi," katanya, dikutip dari NDTV, Rabu, 31 Mei 2023.
Reade mengatakan dia mengajukan keluhan setelah dugaan insiden tersebut, tetapi tidak ada catatan yang ditemukan. Namun, menurut dokumen pengadilan tahun 1996, mencatat pernyataan mantan suaminya yang menyebutkan bahwa Raeade telah mengeluhkan pelecehan seksual saat bekerja di kantor Biden.
Tidak jelas apakah tuduhannya pernah diselidiki secara resmi. Namun, Reade, yang menyebut dirinya seorang analis geopolitik, mengatakan dalam wawancara Sputnik bahwa, setelah mengumumkan tuduhannya atas Biden pada tahun 2020, dia diancam hukuman penjara. Nyawanya terancam, dan dia disebut sebagai agen Rusia.
Meski demikian, Reade mengakui kepada pewawancara bahwa dia selalu mencintai Rusia. "Saya tidak melihat Rusia sebagai musuh, begitu pula banyak warga Amerika lainnya," katanya.
"Saya ingin mengajukan kewarganegaraan di Rusia, dari presiden Federasi Rusia, Vladimir Putin," sambungnya.
"Saya berjanji untuk menjadi warga negara yang baik," katanya, seraya menambahkan bahwa dia juga ingin mempertahankan kewarganegaraan AS-nya.