Serangan Drone di Kediaman Putin Dilakukan Jelang Peringatan Hari Kemenangan Rusia

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov
Sumber :
  • Russian Foreign Ministry Press Service via AP

VIVA Dunia – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia mengkritik adanya penyerangan di wilayah Kremlin, terutama di kediaman Presiden Rusiq, Vladimir Putin. Dalam keterangan persnya, Kemlu Rusia menuduh Ukraina dalam serangan tersebut. 

"Kami mengutuk keras upaya serangan teroris yang dilakukan pada malam tanggal 3 Mei terhadap Kremlin Moskow dengan menggunakan pesawat nirawak," kata Kemlu Rusia, dikutip dari Instagram Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia, Jumat, 5 Mei 2023. 

"Tidak ada keraguan bahwa rezim Kiev bertanggung jawab atas serangan-serangan tersebut," tambahnya. 

VIVA Militer: Presiden Rusia, Vladimir Putin

Photo :
  • nextgov.com

Pihak Rusia juga mengatakan bahwa penyerangan itu dilakukan dengan metode teroris terhadap infrastruktur dan warga sipil Rusia. Serangan yang sama juga pernah terjadi di Jembatan Krimea, pada 8 Oktober 2022 lalu. 

"Pengeboman jembatan Krimea pada 8 Oktober 2022, serangan terhadap target non-militer  di wilayah Bryansk, Bolgorod, dan Rostov, serta berbagai serangan sabotase. Kegiatan teroris dan sabotase Angkatan Bersenjata Ukraina semakin intensif." 

Pada kesempatan yang sama, Kemlu Rusia menyebut bahwa serangan dengan drone itu merupakan hal yang disengaja. Terlebih, dilakukannya tepat menjelang Hari Kemenangan dan Parade yang akan dilaksanakan pada 9 Mei 2023. 

"Upaya pembunuhan Presiden Rusia dilakukan menjelang Hari Kemenangan dan Parade 9 Mei, yang akan dihadiri oleh para veteran Perang Patriotik Raya yang menumpahkan darah dalam memerangi nazisme dan fasisme, termasuk di wilayah Ukraina." 

Sebagai informasi, Kepresidenan Rusia mengatakan Ukraina telah mencoba menyerang kediaman Putin di Kremlin dan menggambarkannya sebagai tindakan teroris yang direncanakan dan upaya pembunuhan terhadap presiden. 

Para pejabat mengatakan dua pesawat tak berawak yang menargetkan kompleks itu juga telah dinonaktifkan menggunakan aset radar elektronik, dan menambahkan bahwa Putin tidak berada di kompleks itu pada saat serangan terjadi.