Arab Saudi Evakuasi 1.687 WNA dari Sudan, 560 Diantaranya WNI
- Anadolu Agency.
VIVA Dunia – Pangkalan Angkatan Laut Raja Faisal di Jeddah menerima evakuasi terbesar dari Sudan. Kerajaan Arab Saudi menyambut kapal yang membawa para warga asing dari Sudan.
Total keseluruhan, ada 1.678 WNA yang tiba di Jeddah pada Rabu, 26 April 2023 pagi. Banyak pula warga tersebut yang merupakan WNI.
Dilaporkan oleh Arab News, mereka tiba di King Faisal Naval Base sebelum pukul 05.00 pagi waktu setempat. Mereka adalah 46 warga Amerika, 40 orang Inggris, 11 orang Jerman, 4 orang Prancis, 560 orang Indonesia, 239 orang Yaman, 198 orang Sudan, dan 26 warga Turki.
Para WNA itu naik kapal Amana
Begitu turun dari Amana, para WNA itu menerima pejabat pangkalan militer tersebut, serta pemurnian dari berbagai negara. Pada Sabtu, 22 April 2023 lalu, Arab Saudi juga telah menerima 150 orang yang menerima pengiriman dari Sudan melalui jalur udara dan udara.
Pada Senin 24 April, ada pesawat militer C-13 Hercules yang membawa warga sipil Korea Selatan. Pada hari yang sama, ada perahu yang membawa hampir 200 WNA dari 14 negara yang tiba di Arab Saudi dari Pelabuhan Sudan.
Saat ini, paramiliter Rapid Support Forces (RSF) setuju melakukan gencatan senjata selama tiga hari.
Abdulaziz Alwasil, Perwakilan Tetap Arab Saudi di PBB, sempat memberi tekanan agar gencatan senjata di Sudan dapat dilanjutkan.
Di Dewan Keamanan PBB, Alwasil juga menyebut bekerja dengan semua mitra-mitranya untuk menjaga situasi gencatan senjata Sudan tetap stabil, serta mengapresiasi pihak-pihak di Sudan yang memfasilitasi penduduk sipil.
TNI Kirim Prajurit ke Sudan
TNI mengirim sejumlah prajuritnya yang berasal dari pasukan elite Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) guna memastikan proses evakuasi WNI dari Sudan ke Indonesia berjalan lancar.
Diketahui, saat ini, Sudan tengah mengalami konflik perang saudara yang memanas antara Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dan Kelompok Paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF).
Adapun sekitar 15 prajurit TNI dari Kopasgat tersebut tergabung dalam tim evakuasi WNI di Sudan untuk menjaga proses evakuasi. Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menjelaskan. penjagaan tersebut dilakukan karena adanya serangan ketika masa jeda.
"Karena itu (konflik di Sudan) sesama militer dan paramiliter sangat besar potensinya (ancaman terhadap keselamatan), tetapi kemarin ada jeda kemanusian, istilahnya gencatan senjata untuk memberi ruang bagi WNA (warga negara asing di Sudan) dievakuasi. Kemarin ada informasi, saat jeda itu ada serangan lagi, makannya kami mengirim tim Kopasgat yang nantinya mengamankan bandara tempat evakuasi,” ujarnya mengutip dari Antara, Kamis, 27 April 2023.
Yudo mengatakan, meskipun saat ini potensi ancaman ketika proses evakuasi masih bisa terjadi, tetapi pihaknya belum ada rencana menambah pasukan. Terutama untuk prajurit TNI yang kini bertugas bersama pasukan perdamaian PBB di negara-negara sekitar Sudan.
Selain itu, pihaknya juga tidak ingin mencampuri urusan dalam negeri yang ada di Sudan kecuali jika WNI terancam. Serta, masih akan terus melakukan monitor untuk kegiatan evakuasi tersebut.
"Sementara ini belum. Kami tidak mau mencampuri urusan dalam negeri mereka, kecuali kalau betul-betul terancam WNI. Nanti akan ada perintah lebih lanjut. Kami juga akan monitor kegiatan (evakuasi) ini," ucap Yudo.