Makin Terbuka, Arab Saudi Kini Perbolehkan Seniman Buat Patung dan Dipamerkan di Publik
- Alarabiya News.
VIVA Dunia – Setelah bertahun-tahun menerapkan pembatasan agama, termasuk melarang seniman membuat seni patung, kini Arab Saudi di bawah pemerintahan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) mencabut aturan tersebut.
Seniman keramik Arab Saudi, Awatif al-Keneibit, berjalan dengan bangga ke galeri yang memajang karyanya di Riyadh, di mana patung dan karya tembikarnya kembali dipamerkan di Arab Saudi, setelah puluhan tahun pembatasan agama.
Eksposisinya meliputi wajah keramik dengan mata cekung, wajah keramik memakai kacamata, dan patung wanita Arab Saudi. Karya-karya seninya itu dipajang di atas batu bata merah dan berwarna, yang mencerminkan pakaian tradisional gurun.
“Siapa yang bisa membayangkan bahwa suatu hari, pameran yang berada di ruang bawah tanah ini dapat dipajang di Olaya (pusat kota Riyadh)?" kata Keneibit, dikutip dari Alarabiya News, Selasa, 14 Maret 2023.
Dia merintis jalan bagi perempuan dalam seni di masyarakat konservatif yang didominasi laki-laki Arab Saudi.
“Mereka dulu mengatakan kepada saya bahwa ini tidak mungkin ditampilkan karena dilarang dalam Islam. Tetapi sekarang (seni patung) berada di jantung kota Riyadh.”
Sebagai informasi, penafsiran yang ketat terhadap Islam Sunni, termasuk doktrin tradisional Wahhabi, melarang adanya patung serta ekspresi seni lainnya yang menciptakan citra manusia. Ada yang mengatakan pelarangan itu juga karena dewa-dewa pagan yang disembah orang Arab di era pra-Islam.
Akibatnya, patung manusia sebagian besar tidak ada di ruang publik di Jazirah Arab sejak Nabi Muhammad telah menghancurkan berhala di dalam dan sekitar situs suci Ka'bah di Mekah pada tahun 630 Masehi. Namun, Putra Mahkota MBS telah meruntuhkan aturan tersebut pada masyarakat dan seni Saudi, dia juga membiarkan perempuan mengendarai mobil.
Keneibit yang berpendidikan di AS mengatakan dia terpaksa membuat galeri pribadi di bagian bawah rumahnya untuk teman dan tamu setelah pameran publik dilarang pada tahun 2009. Karyanya sekarang disambut di galeri paling bergengsi di Riyadh, di mana sesama seniman Saudi lainnya dalam beberapa tahun terakhir juga mulai menikmati kebebasan baru mereka.
Keneibit masih menunjukkan beberapa karya dari masa pelarangan, termasuk wajah keramik yang tampak tercekik rantai logam, dan wajah lain yang tampak bersinar dengan ayat-ayat Alquran.
“Bagi saya, itu adalah dua kejutan, satu sebelum dan satu lagi setelahnya. Kami adalah generasi yang telah mengalami banyak perubahan. Dari larangan total hingga keterbukaan total," katanya.
“Insya Allah, kita akan mendapatkan keseimbangan.”