Serangan Drone Hantam Wilayah Pro Iran di Suriah, 7 Orang Tewas
- US Military
VIVA Dunia – Tujuh orang dinyatakan tewas pada hari Rabu, 8 Maret 2023, ketika target Iran dan Hizbullah di wilayah Suriah timur yang dikendalikan oleh rezim Assad hancur terkena serangan pesawat tak berawak.
"Serangan di provinsi Deir Ezzor menghancurkan sebuah pabrik senjata dan sebuah truk berisi senjata," kata Rami Abdel Rahman, kepala Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah kelompok pemantau di Inggris dengan jaringan sumber di Suriah.
Dilansir dari Arab News, Kamis, 9 Maret 2023, serangan itu menewaskan tiga pejuang pro-Iran dari Afghanistan, tiga warga sipil Suriah dan satu warga Suriah tak dikenal lainnya, menurut Abdel Rahman.
Serangan tersebut menargetkan bagian dari Deir Ezzor, di mana para komandan tinggi Iran dan perwira senior Hizbullah tinggal.
Faksi pro-Iran yang bersekutu dengan rezim Assad, termasuk kelompok Irak dan Hizbullah, banyak dikerahkan ke selatan dan barat Sungai Efrat yang membelah provinsi Deir Ezzor.
Serangan itu juga menyusul serangkaian serangan pesawat tak berawak pada 30 Januari terhadap 25 truk konvoi senjata Iran di provinsi itu, yang menewaskan 11 orang, termasuk seorang komandan pro-Iran.
Konflik di Suriah telah menewaskan hampir setengah juta orang dan memaksa sekitar setengah dari populasi di negara itu meninggalkan rumah mereka.
Utusan khusus PBB untuk Suriah pada hari Rabu mendesak pihak yang bertikai dan masyarakat internasional agar menghidupkan kembali upaya menemukan solusi politik.
“Perlu ada proses politik asli yang dipimpin dan dimiliki oleh Suriah yang difasilitasi oleh PBB,” kata Geir Otto Pedersen.
“Perlu ada upaya internasional yang terkoordinasi untuk mendukung hal ini. Status quo tidak dapat diterima. Kita perlu bergerak maju."
Kehancuran yang disebabkan oleh konflik tersebut telah diperparah oleh kehancuran berskala besar yang disebabkan oleh gempa bumi pada bulan Februari.
Pedersen juga mengatakan pihak yang bertikai dan pemain internasional harus melakukan upaya perdamaian dengan cara yang sama seperti mereka menanggapi gempa.
“Sebulan yang lalu tidak ada prospek pembukaan lebih banyak penyeberangan perbatasan, juga tidak ada langkah untuk melonggarkan sanksi secara konkret,” katanya.
“Mereka membutuhkan logika yang sama yang diterapkan di bidang kemanusiaan untuk sekarang diterapkan di tingkat politik.”