Sejarah Hari Perempuan Internasional, Gerakan Penanda Wanita Kuat Bersatu
- History
VIVA Dunia – Setiap tahunnya, bertepatan pada tanggal 8 Maret, dunia merayakan International Women’s Day (IWD) atau Hari Perempuan Internasional sebagai titik fokus kampanye mengenai hak-hak perempuan.
Ini meningkatkan kesadaran akan topik termasuk kesetaraan gender, akses ke aborsi, dan kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan. Hari ini berfungsi sebagai titik kumpul untuk memajukan kesetaraan perempuan.
Namun, bagaimana sejarahnya?
Melansir History, Hari Perempuan Internasional pertama kali ditetapkan pada tahun 1975, namun sebenarnya gerakan sudah terjadi sejak tahun 1908 di kota New York.
Setidaknya 15.000 perempuan melakukan demonstrasi di sepanjang jalanan kota New York untuk menuntut kehidupan perempuan yang lebih layak. Tindakan ini adalah buntut dari pembatasan hak perempuan dalam Pemilu, kelayakan upah kerja, hingga diskriminasi jam kerja. Setelah melalui berbagai macam proses, tercetuslah National Woman’s Day (NWD) pertama pada 28 Februari 1909.
Lalu pada 1911, perayaan juga mulai diselenggarakan di Austria, Denmark, Jerman dan Swiss ketika lebih dari satu juta orang berunjuk rasa untuk mendukung hak-hak perempuan.
Sejak saat itu, acara tersebut telah berkembang tidak hanya dalam ukuran tetapi juga dalam cakupannya. Fokus telah meluas ke isu-isu mulai dari kekerasan terhadap perempuan hingga paritas di tempat kerja.
Meskipun tidak ada kelompok tunggal yang memiliki acara tersebut, Perserikatan Bangsa-Bangsa sering berada di garis depan perayaan setelah secara resmi mengakui IWD pada tahun 1977.
Namun, perayaan di seluruh dunia biasanya terdesentralisasi, meskipun beberapa negara mengakui IWD sebagai hari libur umum, termasuk China, Rusia dan Uganda.
Hari itu juga menandai ajakan untuk bertindak untuk mempercepat kesetaraan perempuan. Hari Perempuan Internasional adalah waktu untuk merenungkan kemajuan yang dicapai, untuk menyerukan perubahan dan untuk merayakan tindakan keberanian dan tekad dari perempuan biasa, yang telah memainkan peran luar biasa dalam sejarah negara dan komunitas mereka.
Dengan tema “DigitALL: Inovasi dan teknologi untuk kesetaraan gender”, Peringatan Hari Perempuan Internasional oleh PBB menghormati dan merayakan perempuan dan anak perempuan yang memimpin dalam pengembangan teknologi transformasional dan pendidikan digital.
Selain menyoroti pentingnya melindungi hak-hak perempuan dan anak perempuan di lingkungan digital dan mengatasi kekerasan berbasis gender yang difasilitasi oleh teknologi dan media daring, acara ini akan menyelidiki bagaimana meningkatnya kesenjangan ekonomi dan sosial yang disebabkan oleh kesenjangan gender digital.
Selamat Hari Perempuan Internasional untuk perempuan di seluruh dunia!