Terima Ancaman Pembunuhan, Stasiun TV Iran Internasional Terpaksa Pindah dari Inggris ke AS

VIVA Dunia – Saluran televisi Internasional Iran terpaksa memindahkan studio siarannya dari Inggris ke Washington, DC, AS, untuk menghindari upaya pembunuhan dan penculikan yang didukung Teheran.

Pemindahan Iran International terjadi atas permintaan kepala polisi kontraterorisme yang menyarankan saluran tersebut untuk pindah setelah serangkaian plot yang digagalkan baru-baru ini yang menargetkan jurnalis stasiun tersebut, melansir Sunday Times of London, Selasa, 21 Februari 2023.

Situasi dilaporkan mencapai klimaksnya akhir pekan lalu, ketika seorang warga negara Australia berusia 30 tahun diduga tertangkap sedang merekam detail keamanan di luar kantor pusat saluran tersebut di Chiswick, London Barat. 

Pria itu didakwa dengan pelanggaran terkait terorisme, tetapi penyelidikan atas insiden tersebut mendorong pihak berwenang untuk menyatakan bahwa mereka memiliki "kekhawatiran serius" tentang karyawan di stasiun tersebut.

Ada sekitar 100 orang yang dilaporkan bekerja di Iran International.

Mahmood Enayat, manajer umum stasiun TV tersebut, menyatakan ketidakpercayaannya pada situasi tersebut dalam sebuah pernyataan.

"Saya tidak percaya ini telah terjadi. Sebuah negara asing telah menyebabkan ancaman yang begitu signifikan bagi publik Inggris di tanah Inggris sehingga kami harus pindah,” katanya.

“Mari kita perjelas, ini bukan hanya ancaman bagi stasiun TV kami, tetapi (untuk) publik Inggris pada umumnya,” tambah Enayat. “Ini adalah serangan terhadap nilai-nilai kedaulatan dan kebebasan berbicara yang selalu dijunjung tinggi oleh Inggris.” lanjutnya. 

Langkah saluran tersebut dilakukan setelah Polisi Metropolitan London mengerahkan kendaraan lapis baja dan petugas ke markas Iran International setelah ancaman yang dianggap kredibel dilakukan terhadap stasiun tersebut.

The Met mengatakan polisi dan MI5 telah menggagalkan 15 plot sejak awal 2022 untuk menculik atau membunuh individu yang berbasis di Inggris yang dianggap sebagai musuh rezim Iran.

Pasukan keamanan telah meningkatkan langkah-langkah keamanan yang difokuskan pada area di sekitar studio penyiar berbahasa Persia tersebut, termasuk kehadiran polisi bersenjata di sekitarnya.

Iran International telah menjadi salah satu sumber berita paling menonjol tentang pemberitaan protes anti-pemerintah baru-baru ini yang melanda Iran.

Demonstrasi dipicu oleh kematian Mahsa Amini yang berusia 22 tahun September lalu setelah dia ditahan oleh polisi di ibu kota karena diduga tidak mematuhi aturan berpakaian Islami di Iran. Protes telah terjadi di lebih dari 125 kota, dengan sedikitnya 270 orang tewas dan hampir 14.000 ditangkap, menurut kelompok Aktivis Hak Asasi Manusia di Iran.

Pemerintah Inggris menanggapi langkah penyiar tersebut dengan mengutuk “kurangnya rasa hormat terhadap hak-hak dasar” yang ditunjukkan oleh rezim Iran.