Korban Tewas Gempa Turki-Suriah Tembus 21 Ribu Jiwa, Lampaui Prediksi WHO

Tim penyelamat membawa jenazah korban dari reruntuhan gedung akibat gempa Turki
Sumber :
  • AP Photo/Omar Sanadiki

VIVA Dunia – Korban tewas meningkat menjadi lebih dari 21.000, di Turki dan Suriah, akibat gempa hebat yang terjadi pada Senin, 6 Februari 2023, di kedua sisi perbatasan Turki dan Suriah.

Melansir dari The Guardian, Jumat, 10 Februari 2023, pejabat dan petugas medis mengatakan 17.674 orang tewas di Turki dan 3.377 di Suriah dari gempa berkekuatan 7,8 skala richter, dan menjadikan total korban yang dikonfirmasi menjadi 21.051, menurut laporan Agency France Presse.

Selain itu, Presiden Recep Tayyip Erdogan juga sempat menyerukan keadaan darurat selama tiga bulan, dan telah turun ke beberapa tempat penampungan di Kahramanmaras yang terkena dampak paling parah, di mana orang-orang terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat gempa tersebut.

Dia mengakui adanya kekurangan dalam tanggapan atas bencana itu, tetapi dia juga bersumpah tidak akan meninggalkan warga Turki.

Tim penyelamat membawa jenazah korban dari reruntuhan gedung akibat gempa Turki

Photo :
  • AP Photo/Francisco Seco

Negara-negara di seluruh dunia juga turut mengirim tim untuk membantu upaya penyelamatan, tetapi upaya penyelamatan mereka terhambat oleh suhu yang sangat dingin. Sejauh ini terjadi hampir 200 gempa susulan, yang membuat pencarian menjadi tidak stabil.

Di seberang provinsi Hatay, tepat di barat daya pusat gempa, para pejabat mengatakan sebanyak 1.500 bangunan hancur dan banyak orang melaporkan kerabat mereka terperangkap di bawah reruntuhan tanpa bantuan atau tim penyelamat tiba.

Lampaui Prediksi WHO

Sebelumnya, WHO telah memperingatkan bahwa jumlah korban jiwa akibat gempa Turki-Suriah kemungkinan akan meningkat sebanyak delapan kali lipat, atau bisa melampaui angka 20 ribu orang karena tim penyelamat banyak menemukan korban di balik reruntuhan bangunan

"Kami selalu melihat hal yang sama dengan gempa bumi, sayangnya, laporan awal jumlah orang yang meninggal atau terluka akan meningkat cukup signifikan pada minggu berikutnya," kata pejabat darurat senior WHO untuk Eropa. Catherine Smallwood, melansir BBC.  

Smallwood menambahkan bahwa kondisi bersalju akan membuat banyak orang kehilangan tempat berlindung, menambah bahaya.

Ribuan bangunan di kedua negara telah runtuh, dan beberapa video menunjukkan saat gedung hancur terjatuh, saat para warga berlarian mencari perlindungan. Banyak bangunan yang dulunya setinggi 12 lantai kini rata dengan tanah, jalan-jalan hancur, dan ada gunungan puing yang sangat besar.  

Di antara bangunan yang hancur adalah Kastil Gaziantep, bangunan bersejarah yang telah berdiri selama lebih dari 2.000 tahun. 

Infrastruktur energi Turki juga telah rusak, dan video telah muncul menunjukkan kebakaran besar di Turki selatan. Pengguna media sosial mengklaim hal itu disebabkan oleh kerusakan pipa gas.