Pendiri Wagner Group Tantang Presiden Ukraina Zelensky Duel di Udara

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky dan Pendiri Grup Wagner Rusia Yevgeny Prigozhin.
Sumber :
  • Dok. Newsweek.

VIVA Dunia – Yevgeny Prigozhin, pendiri organisasi tentara bayaran Rusia Wagner Group, menantang Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk duel udara satu lawan satu.

Sebuah video yang diterbitkan secara online, pada Senin, 6 Februari 2023, menunjukkan Prigozhin yang berada di dalam kokpit jet pembom, dan mengklaim bahwa dirinya baru saja menyelesaikan misi untuk mengebom Bakhmut, titik fokus perang selama berbulan-bulan pasukan Rusia berusaha merebut wilayah timur kota Ukraina.

Prigozhin kemudian menantang Zelensky untuk duel keesokan harinya, dengan mengatakan bahwa pemenangnya dapat mengambil alih Bakhmut. "Volodymyr Oleksandrovych (Zelensky), kami telah mendarat," kata Prigozhin dalam video tersebut.

VIVA Militer: Pasukan tentara bayaran PMC Wagner Group

Photo :
  • foxnews.com

"Kami telah mengebom Bakhmut. Besok, saya akan menerbangkan MiG-29. Jika anda menginginkannya (Bakhmut) mari kita duel di langit. Jika anda menang, ambillah Artyomovsk (Bakhmut). Jika tidak, kita maju sampai (Sungai) Dnipro," katanya, dikutip dari Newsweek, Rabu, 8 Februari 2023.

Laporan Institute for the Study of War (ISW) ?mengatakan blogger militer nasionalis Rusia baru-baru ini menyimpulkan bahwa taktik mencolok Prigozhin mungkin upaya Prigozhin untuk menggunakan perang di Ukraina untuk keuntungan pribadi.

Para blogger juga mengatakan bahwa Prigozhin, sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin, telah menurun popularitasnya meskipun sebelumnya mendapatkan pengaruh politik yang signifikan melalui keahliannya dalam melakukan trolling.

Sebelumnya, pada hari Senin, anggota parlemen Ukraina mengeluarkan resolusi untuk secara resmi menyatakan bahwa Grup Wagner adalah organisasi kriminal internasional. Kelompok yang dibentuk oleh Prigozhin pada 2014 itu juga telah melakukan operasi tentara bayaran untuk mendukung kepentingan Rusia di negara-negara yang meliputi Suriah, Libya, Sudan, Republik Afrika Tengah, dan Mali.