Korban Jiwa Gempa Turki Terus Bertambah, Erdogan Umumkan Status Darurat Selama 3 Bulan
- AP Photo/Burhan Ozbilici)
VIVA Dunia - Jumlah korban tewas imbas gemba dahsyat magnitudo 7,8 Turki dan Suriah terus bertambah. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan keadaan darurat selama tiga bulan ke depan di 10 provinsi yang paling parah terkena dampak gempa.
Mengutip dari BBC Internasional, Rabu, 8 Februari 2023, gempa Turki dan Suriah sudah menewaskan lebih dari 5 ribu orang.
Sebelumnya, Erdogan menyampaikan jumlah korban tewas di Turki meningkat menjadi 3.549 orang. Lalu, lebih dari 1.600 orang di Suriah dilaporkan tewas di Suriah.
Erdogan menjelaskan alasan darurat agar bisa memastikan pekerjaan penyelamatan bisa dilakukan dengan cepat di Turki tenggara.
Dia mengatakan langkah-langkah itu akan memungkinkan bantuan tenaga media dan logistik bisa masuk ke daerah yang terkena dampak parah. Keadaan darurat di Turki nanti akan berakhir tepat sebelum pemilu pada 14 Mei 2023.
Adapun saat ini tim penyelamat di Turki berjuang melawan hujan lebat dan salju untuk mencari dan mengevakuasi korban gempa.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan jumlah korban tewas gempa Turki dan Suriah bisa meningkat secara dramatis. Hal itu lantaran penyelamat menemukan lebih banyak korban dari puing-puing gedung yang runtuh.
Laporan Aljazeera menyampaikan jumlah korban tewas akibat gempa di Turki sudah menembus 5.434. Sementara, 1.832 orang meninggal di Suriah.
Jumlah korban tewas akibat gempa di dua negara tersebut kemungkinan akan terus meningkat.
Pimpinan Badan Bencana dan Darurat Turki (AFAD), Yunus Sezer, menyampaikan update laporan terkait korban luka. Dia menyebut sebanyak 15.384 orang tambahan terluka di Turki. Sementara, tercatat 6.217 bangunan runtuh.
Yunus menjelaskan gempa yang terjadi pada Senin, 6 Februari 2023 itu diikuti 243 gempa susulan. Dia mengatakan saat ini ada 16.400 petugas penyelamat aktif di daerah yang terkena dampak.