Pabrik Amunisi Militer Iran Diserang Drone, Pejabat AS Tuding Israel Pelakunya

Iran
Sumber :

VIVA Dunia – Pabrik militer Iran di pusat kota Isfahan diserang oleh drone, kata pihak berwenang, pada Minggu, 29 Januari 2023. Serangan itu menyebabkan beberapa kerusakan di pabrik tersebut, di tengah meningkatnya ketegangan regional dan internasional yang melanda Republik Islam itu.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Iran tidak memberikan informasi tentang siapa yang dicurigai melakukan serangan tersebut.

Teheran telah menjadi sasaran drone Israel di tengah perang bayangan dengan saingannya di Timur Tengah karena kesepakatan nuklirnya dengan kekuatan dunia runtuh.

Kementerian Pertahanan Iran dalam pernyataannya mengungkapkan bahwa tiga drone diluncurkan di fasilitas tersebut, dengan dua di antaranya berhasil ditembak jatuh.  

"Sepertiganya berhasil menyerang bangunan itu, dan menyebabkan kerusakan kecil pada atapnya dan tidak melukai siapa pun," kata kementerian itu, dikutip dari AP, Senin, 30 Januari 2023.

Drone DJI AIr 2S.

Photo :
  • GSM Arena

Kantor berita IRNA yang dikelola negara kemudian menggambarkan drone itu sebagai quadcopters yang dilengkapi dengan bom. Quadcopters, yang terdiri dari empat rotor, biasanya beroperasi dari jarak dekat dengan remote control.

Televisi negara Iran kemudian menayangkan cuplikan puing-puing dari drone, yang menyerupai quadcopters yang tersedia secara komersial.

TV pemerintah menayangkan video ponsel yang menunjukkan saat pesawat tak berawak berada di sepanjang Jalan Tol Imam Khomeini dan mengarah ke barat laut dari Isfahan.

Sekelompok kerumunan kecil berdiri berkumpul, dan menyaksikan ledakan dan percikan api saat drone tersebut berhasil dilumpuhkan. "Ya Tuhan! Itu drone, bukan?” pria yang merekam itu berteriak.  

Terpisah, Juru Bicara Kementerian Pertahanan AS Brigjen Patrick Ryder menegaskan tidak ada pasukan militer AS yang terlibat dalam serangan di Iran, namun menolak berkomentar lebih lanjut.

Tuding Israel

Pejabat AS menunjuk peran Israel dalam serangan itu pertama kali dilaporkan oleh Wall Street Journal, mengutip beberapa sumber tak dikenal. Seorang pejabat AS, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan kepada Reuters bahwa tampaknya Israel terlibat. 

Beberapa pejabat AS lainnya menolak berkomentar, selain pernyataan jika Washington tidak terlibat dalam serangan tersebut.

Sementara itu, seorang juru bicara militer Israel menolak berkomentar terkait tudingan AS. Sebelumnya, Israel yang merupakan musuh bebuyutan Iran tak segan menyerang jika diplomasi gagal mengekang program nuklir atau rudal Teheran.

Teheran tidak secara resmi menyalahkan siapa yang terlibat dalam serangan drone. Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian hanya menyatakan serangan tersebut dilakukan oleh pengecut yang bertujuan menciptakan ketidakamanan di Iran.
 
Namun TV pemerintah menyiarkan komentar dari seorang anggota parlemen, Hossein Mirzaie, yang mengatakan ada "spekulasi kuat" bahwa Israel ada di belakangnya.

Serangan itu terjadi di tengah ketegangan antara Iran dan Barat atas aktivitas nuklir Teheran dan pasokan senjatanya—termasuk “pesawat bunuh diri” jarak jauh—untuk perang Rusia di Ukraina, serta demonstrasi anti-pemerintah selama berbulan-bulan di dalam negeri.

Tingkat kerusakan tidak dapat dikonfirmasi secara independen. Kementerian Pertahanan Iran mengatakan ledakan itu hanya menyebabkan kerusakan kecil dan tidak ada korban jiwa.

"Tindakan seperti itu tidak akan memengaruhi tekad para ahli kami untuk maju dalam pekerjaan nuklir damai kami," kata Amirabdollahian kepada wartawan dalam sambutannya di televisi.