Serangan Bom di Gereja Kongo Tewaskan 10 Orang dan Puluhan Lainnya Luka-luka

Ilustrasi bom
Sumber :
  • Pixabay.

VIVA Nasional – Sebuah serangan ekstremis di sebuah gereja di Kongo timur menewaskan sedikitnya 10 orang, dan melukai lebih dari puluhan orang. Hal itu diungkapkan oleh tentara negara itu.

"Sebuah kelompok yang terkait dengan ekstremis Islam diduga bertanggung jawab atas sebuah bom yang meledak di gereja Pantekosta di kota Kasindi, provinsi Kivu Utara," kata juru bicara militer Anthony Mwalushayi, dikutip dari AP, Senin, 16 Januari 2023.

Seorang warga negara Kenya yang ditemukan di tempat kejadian ditahan, kata Mwalushayi.

Ilustrasi ledakan.

Photo :

Kata menteri komunikasi negara itu, pemerintah Kongo juga mendesak orang-orang untuk menghindari keramaian dan waspada.

Menurut rekaman video dan foto serangan yang dilihat oleh AP, menunjukkan mayat tergeletak di tanah di luar gereja, termasuk mayat anak kecil.

Para penyintas dan saksi mata mengatakan ledakan itu membuat anggota tubuh beberapa orang terputus dari tubuh mereka.

Masika Makasi, sedang duduk di bawah tenda di luar gereja ketika dia mendengar suara yang terdengar seperti ban kempes.

Kakinya terluka dalam serangan itu dan ipar perempuannya, yang berada tidak jauh darinya dinyatakan tewas seketika.

"Saya trauma melihat orang mati di sekitar saya,” katanya.

Sebagai informasi, kekerasan telah melanda Kongo timur selama beberapa dekade karena lebih dari 120 kelompok bersenjata dan milisi pertahanan diri berjuang untuk tanah dan kekuasaan di negara itu.

Hampir 6 juta orang mengungsi di dalam negeri, dan ratusan ribu menghadapi kerawanan pangan yang ekstrem, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Pejuang Allied Democratic Forces, sebuah organisasi pemberontak yang diyakini memiliki hubungan dengan kelompok Negara Islam, telah melakukan beberapa serangan di Kasindi, yang terletak di perbatasan dengan Uganda.

Pasukan dari tentara Uganda telah dikerahkan ke Kongo timur untuk mencoba membendung kekerasan, tetapi serangan semakin meningkat dan menyebar.

Serangan-serangan ADF sejak April lalu juga telah menewaskan sedikitnya 370 warga sipil dan melibatkan penculikan beberapa ratus lainnya, menurut laporan PBB bulan lalu.