Presiden Lula Sikat Habis Polisi-Militer Loyalis Bolsonaro, Biang Kerok Brasil Chaos
- AP Photo/Eraldo Peres
VIVA Dunia – Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva mengatakan pada hari Kamis bahwa dia akan membersihkan pemerintahannya dari loyalis rezim sebelumnya, Jair Bolsonaro. Ia bertekad akan menyingkirkan oknum pasukan keamanan pendukung keras Bolsonaro yang terlibat dan membiarkan massa anti-pemerintah menyerbu Istana Presiden di Brasilia.
Tugas menyaring aktor-aktor itu akan rumit, kata pembantu seniornya, tetapi penyelidikan telah dimulai untuk melihat siapa yang bertanggung jawab karena membiarkan para pendukung mantan Presiden Jair Bolsonaro menyerbu dan merusak istana presiden.
"Banyak yang terlibat di kalangan polisi militer. Ada banyak orang dari angkatan bersenjata yang terlibat," kata Lula kepada wartawan dilansir CGTN, Sabtu, 14 Januari 2023. "Saya yakin pintu istana dibuka untuk orang-orang ini masuk, karena saya tidak melihat pintunya rusak,"
Lula juga meningkatkan kritik terhadap tentara karena tidak melakukan apapun untuk mencegah para pendukung Bolsonaro berkemah selama dua bulan di luar Istana, dimana para demonstran menuntut militer untuk membatalkan hasil pemilihan Oktober.
Diketahui, ribuan demonstran yang menyerukan kudeta militer untuk menggulingkan Lula dan mengembalikan kekuasaan Bolsonaro menyerbu Mahkamah Agung, Kongres, dan istana kepresidenan pada hari Minggu, meninggalkan jejak jendela, furnitur, komputer, dan karya seni yang hancur.
Pasukan polisi yang bertanggung jawab atas keamanan publik di ibu kota Brasil tidak menghentikan massa untuk maju ke gedung, dan beberapa terlihat di gambar media sosial mengambil selfie dan mengobrol dengan para demonstran.
Polisi anti huru hara membubarkan massa dengan gas air mata dan menangkap sekitar 1.800 pengunjuk rasa, setelah Lula memerintahkan pemerintah federal untuk campur tangan dalam keamanan lokal.
Gubernur Brasilia Ibaneis Rocha, sekutu Bolsonaro, termasuk yang pertama disalahkan atas penyimpangan keamanan. Dia diskors dari jabatannya pada hari Minggu oleh Hakim Agung Alexandre de Moraes, yang juga memerintahkan penangkapan kepala keamanan dan kepala polisinya.
Batalyon pasukan yang ditugaskan untuk menjaga istana presiden juga tidak menanggapi sampai perusuh masuk dan menghancurkan istana, menurut seorang saksi Reuters.
Kepala Staf Kepresidenan Rui Costa mengatakan pemerintah sekarang menghadapi tantangan untuk melakukan "dekontaminasi" pasukan keamanan dan meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab.
"Kami memiliki beberapa institusi yang telah terkontaminasi oleh kebencian terhadap Bolsonarista oleh pelaku kudeta sayap kanan," kata Menteri Hubungan Institusional Alexandre Padilha.
Pejabat pemerintah mengatakan masih belum jelas bagaimana tentara atau polisi yang bersimpati dengan seruan demonstran untuk kudeta militer akan diidentifikasi atau disingkirkan.
Pada hari Rabu, Lula memveto bagian dari RUU yang disahkan oleh Kongres di bawah Bolsonaro yang akan menjamin hak petugas polisi untuk ikut serta dalam demonstrasi politik.