3 Negara Islam yang Dulunya Sempat Jadi Negeri Komunis, Mayoritas di Timur Tengah

Ilustrasi/Enam buku gambar palu arit yang disita polisi
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Dunia – Sejarah telah mencatat bahwa ada sejumlah negara yang mayoritas beragama Islam dulunya pernah mendapat pengaruh besar dari komunis. Dalam riwayatnya, komunisme adalah salah satu ideologi yang sangat berpengaruh di dunia. Adapun sebagian besar tidak terlepas dari pengaruh besar yang dimiliki Uni Soviet pada masanya. 

Tercatat, Uni Soviet yang saat itu masih eksis sering menyebarkan pengaruh ke negara-negara yang lain. Namun, hal tersebut dalam perkembangannya berangsur-angsur pudar setelah keruntuhannya. Untuk itu, berikut ulasan selengkapnya tentang negara yang mayoritas muslim ternyata dulunya adalah negeri komunis. 

1. Afghanistan

VIVA Militer: Pasukan Khusus Angkatan Bersenjata Afghanistan (ANASOC)

Photo :
  • special-ops.org

Afghanistan adalah sebuah negara yang berada di persimpangan antara Asia Tengah dan Asia Selatan. Negara ini berbatasan langsung dengan Pakistan di timur dan selatan, Iran di barat, Turkmenistan di barat laut, dan Tajikistan di timur laut. Dalam sejarahnya, Afghanistan pernah menjadi negara komunis usai dipimpin oleh rezim pro Uni Soviet. 

Menyadur laman Communist Crimes, mereka tidak tersentuh oleh Perang Dunia II. Tapi sayang, konflik internal terjadi karena perpecahan suku serta campur tangan asing. Akhirnya, kudeta sayap kiri tahun 1978 terjadi dan memicu rezim komunis yang setia Uni Soviet. Kemudian, kudeta komunis terjadi di sana yang dipimpin Nur Mohammad Taraki. 

Tidak sendiri, dia menunjuk Babrak Karmal sebagai Wakil Perdana Menteri. Hingga akhirnya, mereka memproklamirkan pemerintahan baru dan mengklaim bebas dari genggaman Soviet. Berbagai konflik terjadi di sana, tapi sekarang Afghanistan dikenal sebagai negara mayoritas muslim. Negara ini juga dikuasai oleh Taliban untuk menjalankan pemerintahan. 

2. Yaman

VIVA Militer: Pasukan Garda Republik Yaman (YRG)

Photo :
  • Middle East Eye

Yaman adalah salah satu negara di kawasan Asia Barat. Negara ini ternyata sangat lekat dengan pengaruh paham komunis. Menyadur Britannica, mereka pernah menjadi Yaman Utara dan Yaman Selatan. Dalam hal ini, Yaman Utara terbentuk lebih dahulu sehingga memperoleh banyak dukungan dari Arab. 

Tapi, Yaman Selatan justru kesulitan mendapat bantuan, baik dari Arab maupun dunia barat. Hal ini membuatnya mengalihkan perhatian kepada Uni Soviet. Tahun 1970-an, Yaman Selatan diakui sebagai negara Marxis dan mengganti nama menjadi Republik Demokratik Rakyat Yaman, tapi tidak berlangsung lama hingga akhirnya menjadi negara Islam sepenuhnya. 

3. Tajikistan

VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) di Tajikistan

Photo :
  • tass.com

Setelah revolusi Oktober 1917, muslim pribumi di Tajikistan berusaha untuk mencapai status kenegaraan di kota Quqon. Tapi sayang, upaya ini harus rusak usai invasi Rusia Soviet. Karena pengepungan Tentara Merah di tahun 1919, cukup banyak korban berjatuhan terutama warga sipil. Tujuan mereka invasi adalah membentuk Republik Sosialis Soviet Tajik. 

Upaya ini dilakukan untuk membuat masyarakat sosialis di negara kecil Asia Tengah. Namun, ketika keruntuhan Uni Soviet, hal ini membuka peluang komunis di Tajikistan untuk naik ke puncak kekuasaan. Usai melakukan penindasan pada lawan politiknya, terjadi perang saudara yang berlangsung 5 tahun dan membunuh puluhan ribu.