Junta Militer Myanmar Parade Hari Kemerdekaan, Warga Justru 'Ngumpet' di Rumah
- CNA/AFP.
VIVA Dunia – Pasukan dan persenjataan militer merayakan Hari Kemerdekaan Myanmar dengan unjuk kekuatan di ibu kota negara, Naypyidaw, pada Rabu, 4 Januari 2023. Perayaan hari kemerdekaan di saat yang sama junta militer memenjarakan tokoh demokrasi Aung San Suu Kyi selama 33 tahun.
Sebagai informasi, Negara Asia Tenggara itu dilanda pertempuran antara pasukan junta dan pemberontak anti-kudeta sejak militer merebut kekuasaan hampir dua tahun lalu. Junta Myanmar baru-baru ini menyelesaikan serangkaian persidangan tertutup terhadap Suu Kyi.
Myanmar tengah mempersiapkan pemilihan baru akhir tahun ini, dimana pemilu sebelumnya menurut Amerika Serikat (AS) adalah pemilihan palsu.
Tank, peluncur rudal, dan mobil lapis baja meluncur menuju lapangan parade di ibu kota untuk memulai parade militer yang menandai 75 tahun kemerdekaan negara itu sejak Myanmar memperoleh kemerdekaan dari Inggris.
Melansir dari Channel News Asia, Rabu, 4 Januari 2023, PNS dan siswa sekolah menengah mengikuti pasukan, dan diiringi oleh band militer. Kepala Junta Min Aung Hlaing disambut dengan hormat 21 senjata saat dia tiba di lapangan pawai.
Hari Kemerdekaan biasanya ditandai dengan festival jalanan yang meriah, pawai dan pertemuan di taman dan ruang umum. Namun sejak kudeta, perayaan hari libur sebagian besar diredam, dengan orang-orang memilih tinggal di dalam rumah, sebagai protes terhadap junta.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengirim salam tulus, dan mengantisipasi perkembangan lebih lanjut, menurut surat kabar Global New Light of Myanmar yang dikelola pemerintah. Rusia adalah sekutu utama dan pemasok senjata militer Myanmar. Di lain sisi, Junta membela Rusia atas invasi Ukraina dengan mengatakan bahwa tindakan Moskow ke Ukraina dibenarkan.
Myanmar mendeklarasikan kemerdekaan dari penjajahan Inggris pada 4 Januari 1948, setelah perjuangan panjang yang diperjuangkan oleh Jenderal Aung San, ayah dari pemimpin sipil yang digulingkan Suu Kyi.