Penembakan Malam Natal di Pub Inggris Tewaskan Satu Orang, 3 Luka-luka

Penembakan di pub Merseyside, dekat Liverpool Inggris, di malam Natal
Sumber :
  • Peter Byrne/PA via AP

VIVA Dunia – Insiden penembakan terjadi di malam Natal di sebuah Pub Lighthouse di kota Wallasey, dekat Liverpool, di sebelah barat laut Inggris, menewaskan seorang wanita muda dan melukai tiga pria, kata polisi.

Kepolisian Merseyside sedang menyelidiki insiden yang terjadi pada Sabtu, 24 Desember 2022, pukul 23:50 waktu setempat itu. Polisi menganggap sebagai kasus pembunuhan, dan sejauh ini, polisi belum menahan satu tersangka pun.

"Penyelidikan ini masih dalam tahap paling awal, dan kami memahami bahwa ini adalah insiden yang benar-benar mengejutkan dan terjadi tepat sebelum Hari Natal, pub sedang penuh dengan anak muda," kata Inspektur Detektif David McCaughrean, dikutip dari AP, Senin, 26 Desember 2022.

"Seorang wanita dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit dengan luka tembak," ujar pihak kepolisian dalam sebuah pernyataan.

Selain itu, beberapa orang juga dinyatakan terluka, menurut pernyataan polisi. "Penyelidik sedang mencari saksi serta video ponsel dan rekaman CCTV untuk mencari tahu apa yang terjadi," kata McCaughrean.

Penembakan di pub Merseyside, dekat Liverpool Inggris, di malam Natal

Photo :
  • Peter Byrne/PA via AP

"Kami percaya bahwa pria bersenjata itu meninggalkan tempat parkir pub dengan kendaraan berwarna gelap, kemungkinan sebuah Mercedes berwarna gelap, tak lama setelah penembakan, dan kami sangat ingin mendengar pernyataan saksi yang melihat ini untuk segera menghubungi kami," tuturnya.

Pendeta dari gereja terdekat mengatakan kepada kantor berita Britain's Press Association bahwa penembakan itu akan mengejutkan penduduk setempat, di mana pub itu berada.

"Kami memiliki banyak anak muda, keluarga di daerah itu. Mercusuar adalah pusat komunitas itu," kata Jeffrey Hughes, pendeta dari United Reformed Church.

Hughes mengatakan kebaktian pagi Natal gerejanya tidak akan menjadi perayaan seperti biasanya, karena berita yang mengecewakan itu.

"Kekerasan menunjukkan kepada kita bahwa meskipun kita merayakan Natal, kita masih sangat jauh dari cita-cita (perdamaian) sebagai masyarakat,” ujarnya.

Kekerasan senjata relatif jarang terjadi di Inggris, di mana sebagian besar petugas polisi tidak membawa senjata.