China dan Rusia Latihan Militer Bersama, Klaim untuk Jaga Perdamaian

China dan Rusia Latihan Militer Bersama.
Sumber :
  • Russian Defense Ministry Press Service via AP.

VIVA Dunia – Kapal perang Rusia dan China pada hari Kamis, 22 Desember 2022, berlatih aksi bersama di Laut China Timur. Latihan tersebut melanjutkan serangkaian latihan peningkatan kerja sama pertahanan antara kedua negara.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan kapal penjelajah rudal Varyag, kapal perusak Marshal Shaposhnikov, dan dua korvet Armada Pasifik Rusia ikut serta dalam latihan yang dimulai pada hari Rabu, 21 Desember 2022. China juga telah mengerahkan dua kapal perusak, sebuah kapal selam diesel dan beberapa kapal lainnya untuk latihan tersebut.

Pesawat Rusia dan China juga mengambil bagian dalam manuver selama seminggu yang akan melibatkan latihan menembak. dan latihan anti-kapal selam, menurut kementerian itu.

VIVA Militer: Tentara Rusia di latihan gabungan militer China.

Photo :
  • Militer China

“Tujuan utama dari latihan tersebut adalah untuk memperkuat kerja sama angkatan laut antara Federasi Rusia dan Republik Rakyat Tiongkok serta untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Pasifik,” kata kementerian pertahanan Rusia, dikutip dari AP, Jumat, 23 Desember 2022.

Hubungan militer antara Moskow dan Beijing semakin kuat sejak Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim pasukannya ke Ukraina pada 24 Februari 2022, dan mendapat dukungan dari China. China, yang telah mendeklarasikan persahabatan tanpa batasnya dengan Rusia, dengan tegas menolak mengkritik tindakan Moskow, dan menyalahkan Amerika Serikat (AS) dan NATO karena memprovokasi Kremlin, dan mengecam sanksi hukuman yang dijatuhkan pada Rusia.

Rusia, pada kesempatan yang sama, sangat mendukung China di tengah ketegangan dengan AS terkait Taiwan. Pada bulan November lalu, pembom Tu-95 angkatan udara Rusia dan pembom H-6K China melakukan patroli bersama di atas Laut Jepang dan Laut China Timur.

Sebagai bagian dari latihan, pembom Rusia mendarat di China untuk pertama kalinya, dan pembom China terbang ke pangkalan udara di Rusia. Pada bulan September, China mengirim lebih dari 2.000 tentara dan lebih dari 300 kendaraan militer, 21 pesawat tempur serta tiga kapal perang untuk ikut serta dalam latihan bersama dengan Rusia.