Detik-detik Jet Tempur Siluman AS Nyungsep saat Mendarat, Pilot Terpelanting
- AP Photo
VIVA Dunia – Seorang pilot tempur berhasil keluar dengan terjun bebas dari pesawatnya, setelah pesawat yang dikemudikannya gagal mendarat, pada Kamis, 15 Desember 2022. Insiden tersebut terekam dalam video di pangkalan militer Texas Utara, menurut laporan para pejabat.
Varian jet tempur Korps Marinir, yang dikenal sebagai F-35B terlihat menukik tajam dan berputar, sebelum rodanya berhasil mendarat di landasan bersama di Pangkalan Cadangan Gabungan Stasiun Udara Angkatan Laut di Fort Worth.
Video yang diambil oleh orang-orang yang menonton kejadian itu menunjukkan sebuah pesawat, yang perlahan-lahan turun, saat asap muncul di bagian belakang pesawat, dan masuk ke landasan pacu kemudian berhenti berputar.
Melansir dari AP, Jumat, 16 Desember 2022, F-35B memiliki modifikasi khusus yang memungkinkannya lepas landas dan mendarat secara vertikal seperti helikopter.
Di Pentagon, seorang juru bicara mengatakan bahwa pesawat itu diterbangkan pada saat kecelakaan oleh pilot pemerintah AS, meskipun belum dipindahkan ke militer oleh pabrikan Lockheed Martin.
"Pilot dengan aman keluar dari pesawat," menurut juru bicara Pentagon Jenderal Angkatan Udara Pat Ryder.
"Sekitar selusin petugas lokal berada di pangkalan itu, di mana responden pertama dan personel pangkalan sudah berada di lokasi setelah insiden tersebut," kata Chris Cook, kepala polisi White Settlement.
"Kami memiliki tempat yang sangat disukai di komunitas kami untuk militer. White Settlement adalah komunitas militer.”
Seorang juru bicara Angkatan Laut merujuk semua pertanyaan ke Lockheed Martin, perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan yang memproduksi pesawat itu.
Pejabat dari Lockheed Martin mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka mengetahui kecelakaan itu dan mendapat kabar bahwa pilot itu dalam keadaan aman. "Keselamatan adalah prioritas kami, dan kami akan mengikuti protokol penyelidikan yang sesuai," kata perusahaan itu dalam pernyataannya.
Pendaratan yang gagal terjadi lebih dari sebulan setelah dua pesawat militer bersejarah bertabrakan selama pertunjukan udara 40 mil (64 kilometer) jauhnya di Bandara Eksekutif Dallas, dan menewaskan enam orang.
Sementara itu, sebuah laporan dari Dewan Keselamatan Transportasi Nasional mengatakan tidak ada koordinasi ketinggian dalam pengarahan sebelum penerbangan atau saat pesawat berada di udara.