Rusia Luncurkan Serangan Besar-besaran di 3 Kota Ukraina
- timesofisrael.com
VIVA Dunia – Pihak berwenang Ukraina melaporkan ledakan terbaru di tiga kota negara itu, pada hari Jumat, 16 Desember 2022. Mereka mengklaim bahwa Rusia telah meluncurkan serangan rudal besar-besaran terhadap fasilitas dan infrastruktur energi di Ukraina.
Otoritas lokal di media sosial melaporkan ledakan di ibu kota Kiev, Kryvyi Rih selatan, dan Kharkiv timur laut saat alarm serangan udara terdengar di seluruh negeri, dan memperingatkan masyarakat setempat bahwa ada rentetan serangan Rusia yang terjadi.
Walikota Kharkiv Ihor Terekhov mengatakan dalam Telegram miliknya bahwa kotanya tanpa listrik. Gubernur daerah Kharkiv, Oleh Syniehubov, melaporkan adanya tiga serangan terhadap infrastruktur kota tersebut.
Melansir dari AP, Jumat, 16 Desember 2022, Kyrylo Tymoshenko, seorang pejabat tinggi di kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, melaporkan sebuah tempat tinggal yang runtuh di Kryvyi Rih, dan mengatakan bahwa ada orang di bawah reruntuhan.
Serangan terhadap ibu kota berlanjut
Walikota Kyiv, Vitali Klitschko, melaporkan ledakan di setidaknya empat distrik, dan mendesak warga setempat untuk pergi ke tempat perlindungan.
“Serangan terhadap ibu kota berlanjut. Layanan kereta bawah tanah di ibu kota ditangguhkan karena penduduk kota berbondong-bondong di dalam terowongan bawah tanah untuk mencari perlindungan," ujarnya.
Ukrzaliznytsia, operator kereta api nasional, mengatakan listrik padam di sejumlah stasiun di wilayah Kharkiv timur dan tengah, Kirovohrad, Donetsk dan Dnipropetrovsk, karena kerusakan infrastruktur energi. Namun kereta tetap berjalan dengan beralih dari tenaga listrik ke tenaga mesin uap, yang telah disiapkan sebagai cadangan di negara itu.
Serangan semacam itu, yang menargetkan infrastruktur energi telah menjadi bagian dari strategi baru Rusia untuk mencoba membekukan Ukraina agar tunduk setelah kekalahan utama Moskow di medan perang dalam beberapa bulan terakhir.
Tetapi beberapa analis dan pemimpin Ukraina mengatakan serangan seperti itu hanya memperkuat tekad warga Ukraina untuk menghadapi invasi Rusia yang dimulai pada 24 Februari 2022 lalu.