AS Bentuk Pasukan Luar Angkasa di Korea Selatan

Tentara Amerika Serikat (AS).
Sumber :
  • Song Kyung-Seok/Pool Photo via AP.

VIVA Dunia – Militer Amerika Serikat (AS) bekerja sama untuk meluncurkan Unit Pasukan Luar Angkasa di Korea Selatan pada Rabu, 14 Desember 2022. Ini merupakan fasilitas pertama di wilayah asing yang kemungkinan akan digunakan untuk memantau saingan mereka yakni Korea Utara, China, dan Rusia.

Aktivasi Pasukan Luar Angkasa AS di Pangkalan Udara Osan, Korsel terjadi setelah Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik berkemampuan nuklir, yang dirancang untuk menyerang daratan AS dan sekutunya Korea Selatan serta Jepang dalam beberapa bulan terakhir.

“Hanya 48 mil sebelah utara kita ada ancaman eksistensial, ancaman yang harus kita siapkan untuk dicegah, dipertahankan, dan jika diperlukan kita kalahkan,” kata Letnan Kolonel AS Joshua McCullion, kepala unit luar angkasa baru.

Pasukan Luar Angkasa AS di Korea.

Photo :
  • Song Kyung-Seok/Pool Photo via AP.

Unit milik Angkatan Luar Angkasa AS itu diluncurkan pada Desember 2019, dan di bawah pimpinan mantan Presiden AS Donald Trump, yang saat itu dijuluki sebagai dinas militer AS baru pertama dalam lebih dari 70 tahun.

Angkatan Luar Angkasa dipandang sebagai penegasan akan kebutuhan untuk mengatur pertahanan kepentingan AS di luar angkasa secara lebih efektif, terutama pada satelit yang digunakan untuk navigasi, intelijen, dan komunikasi sipil serta militer.

Sebuah laporan Pentagon sebelumnya mengatakan China dan Rusia telah memulai upaya besar untuk mengembangkan teknologi yang memungkinkan mereka mengganggu atau menghancurkan satelit Amerika dan sekutu saat krisis atau konflik.

Melansir dari AP, Kamis, 15 Desember 2022, pasukan Luar Angkasa AS di Korea adalah bawahan dari unit Angkatan Luar Angkasa AS yang lebih besar, yang didirikan dalam komando Indo-Pasifik di Hawaii bulan lalu.

Peran utama pasukan Luar Angkasa AS di Korsel

Jung Chang Wook, kepala think tank Forum Studi Pertahanan Korea Selatan, mengatakan Angkatan Luar Angkasa AS diciptakan untuk menyatukan beragam aset pengawasan, termasuk satelit berbasis ruang angkasa dalam satu organisasi untuk mengelola, dan mengembangkan dengan cara yang efektif dan sistematis.

Dia menambahkan unitnya di Korea Selatan akan bekerja seperti unit lapangan, sementara yang lain di Komando Indo-Pasifik akan menjadi markas besarnya.

“Pasukan Luar Angkasa AS Korea akan memelihara, mengoperasikan, dan menilai peralatan terkait. Sederhananya, saya akan mengatakan operasi luar angkasa AS yang sebenarnya akan dilakukan di Pangkalan Udara Osan,” kata Jung.

Pasukan Luar Angkasa AS.

Photo :
  • Zedge

Dia menegaskan bahwa peran utama Pasukan Luar Angkasa AS Korea akan menerima, memproses, dan menganalisis sejumlah besar data dan informasi yang dikirimkan oleh satelit AS.

“Militer AS lebih cepat, lebih terhubung, lebih terinformasi, dan lebih tepat,” kata Jenderal Paul LaCamera, komandan 28.500 tentara AS.

“Secara khusus, aktivasi Pasukan Luar Angkasa AS Korea di sini, hari ini, untuk meningkatkan kemampuan kami untuk mempertahankan tanah air dan memastikan perdamaian dan keamanan di Semenanjung Korea dan di Asia Timur Laut.”

Militer AS di Korea Selatan mengatakan bahwa salah satu area misi utama yang akan menjadi fokus unit luar angkasa di Korea Selatan adalah operasi peringatan rudal, yang memberikan deteksi dan peringatan peluncuran rudal balistik secara real-time.

Tugas unit baru itu juga mencakup mengoordinasikan operasi dan layanan ruang angkasa seperti navigasi posisi dan waktu, serta komunikasi satelit di wilayah tersebut. Jung mengatakan peluncuran unit ruang angkasa di Korea Selatan kemungkinan besar ditujukan terutama untuk pengawasan yang lebih baik terhadap Korea Utara, kemudian juga untuk mengawasi China dan Rusia.