Presiden Prancis Emmanuel Macron Hadir di Stadion Qatar, Fans Muslim Ramai-Ramai Bershayadat

Fans Maroko
Sumber :
  • Dohanews.com

VIVA Dunia – Ribuan penggemar Muslim yang menghadiri pertandingan Maroko vs Prancis di stadion Qatar beramai-ramai melantunkan syahadat. “Tak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya” terdengar berkumandang di sekitar tribun stadion di kota Al Khor, Qatar, saat pertandingan Piala Dunia FIFA yang bersejarah terjadi antara kedua tim,

Bukan tanpa alasan kejadian itu berulang beberapa kali sepanjang pertandingan. Hal ini karena seruan para aktivis untuk "mengguncang stadion" dengan cinta Nabi Muhammad untuk menyampaikan pesan kepada presiden Prancis yang hadir, Emmanuel Macron.

Macron bertemu dengan Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani dari Qatar pada hari sebelumnya dan melakukan pit stop di Souq Waqif tradisional hanya beberapa jam sebelum pertandingan, melansir Doha News, 15 Desember 2022. 

Pada hari Senin, influencer muslim media sosial Mahmoud Al Hasanat turun ke Twitter untuk mendesak para fans yang beragama Islam untuk bergabung dalam pertunjukan solidaritas, dengan mengatakan: “Saya berharap untuk mendengar dari para penggemar Maroko di pertandingan Prancis-Maroko, mengirimkan doa kepada Nabi, semoga Tuhan memberkati dia dan beri dia kedamaian," tulisnya. 

Seruannya untuk bersyahadat digaungkan oleh Boutaina Azzabi Ezzaouia, penulis dan mantan karyawan Media internasional Al Jazeera, yang membagikan tweet Al Hasanat yang sekarang sudah dihapus.

“Rekan-rekan Maroko yang terhormat angkat suara Anda untuk bersyahadat, di pertandingan mendatang melawan Prancis. Biarkan Presiden Emmanuel Macron & rombongannya tahu bahwa kita tidak membiarkan siapa pun menghina Nabi kita tercinta," tulisnya dalam sebuah posting Instagram.

Seperti diketahui, Prancis telah lama menghadapi pengawasan internasional atas sentimen anti-Arab dan Islamofobia mereka di kalangan politisi dan tokoh masyarakatnya.

Fans Maroko

Photo :
  • Dohanews.com

Presiden Prancis Emmnuel Macron sendiri mengklaim bahwa Islam adalah agama "dalam krisis" dan telah memimpin undang-undang "anti-separatisme" Paris yang kontroversial, yang menurut kelompok hak asasi manusia internasional telah digunakan untuk menargetkan minoritas, terutama Muslim. Di bawah payung hukum, puluhan masjid Prancis telah digerebek dan ditutup.

Macron juga dengan gigih membela karikatur xenofobia yang diproduksi oleh media Prancis, dengan mengatakan Prancis "tidak akan menyerah pada kartun".

Menjelang Piala Dunia, orang-orang Arab kembali menjadi sasaran media Prancis, dengan sebuah berita yang diterbitkan oleh sebuah surat kabar kontroversial yang membidik Qatar.

VIVA Militer: Presiden Prancis, Emmanuel Macron

Photo :
  • The Independent

Pengguna media sosial menyerbu surat kabar Prancis, Le Canard Enchaîné karena ujaran rasisme dan Islamofobia yang kurang ajar setelah menerbitkan karikatur yang menggambarkan orang Arab dalam seragam sepak bola sebagai teroris.

Gambar serupa juga telah terlihat sebelumnya di majalah satir Prancis, Charlie Hebdo, yang mengolok-olok Nabi Muhammad, menggambarkan seorang menteri Prancis berkulit hitam sebagai monyet dan mengejek kematian balita Suriah, Aylan Kurdi.