BMKG Jepang Ralat Peringatan Tsunami yang Dipicu Erupsi Gunung Semeru

Erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu, 4 Desember 2022
Sumber :
  • AP Photo

VIVA Dunia – Badan Meteorologi Jepang (JMA) memastikan erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur, Indonesia, tidak menimbulkan tsunami di Jepang. JMA menegaskan saat ini tidak ada indikasi peningkatan air laut yang signifikan di Jepang.

"Saat ini, tidak ada perubahan pasang-surut yang signifikan yang diamati di titik pengamatan di Jepang dan luar negeri," tulis JMA dalam keterangannya dikutip Senin, 5 Desember 2022.

JMA awalnya menyelidiki apakah ada dampak tsunami di Jepang akibat letusan Gunung Semeru. JMA menerima informasi Semeru meletus pada 4 Desember 2022, pukul 11:18 (waktu Jepang). 

Pusat Informasi Abu Vulkanik Darwin Airways (VAAC) melaporkan terjadi letusan skala besar terjadi di gunung berapi Semeru, Indonesia. Setelah diselidiki, belum ada indikasi tsunami terjadi di Jepang.

JMA kemudian menulis di laman resmi mereka "Tidak ada Peringatan/Peringatan/Prakiraan Tsunami yang dikeluarkan dalam 30 hari terakhir," ungkap JMA

Otoritas di Jepang akan memperbarui informasi terkait potensi tsunami yang terjadi di wilayah mereka segera mungkin. "Ketika ditentukan tidak ada tsunami ke Jepang, kami akan memberi tahu Anda informasi tentang gempa bumi yang terjadi," terang JMA

Sebelumnya diberitakan Gunung Semeru memuntahkan awan panas pada Minggu, 4 Desember 2022. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status Gunung Semeru dari sebelumnya Level 3 atau Siaga menjadi Level 4 atau Awas terhitung mulai pukul 12.00 WIB.

Sejak naik level dari Siaga menjadi Awas, gunung api aktif yang terletak di Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang itu sudah mengalami 22 kali letusan. 

Berdasarkan laporan tertulis petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, Mukdas Sofian menyebutkan pengamatan aktivitas Semeru pada periode 4 Desember 2022 pukul 12.00-18.00 WIB tercatat 22 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 10-35 mm dan lama gempa 60-140 detik.

"Gunung Semeru juga mengalami satu kali gempa guguran dengan amplitudo 17 mm dan lama gempa 210 detik, serta dua kali gempa harmonik dengan amplitudo 3-12 mm dan lama gempa 26-105 detik," tuturnya.

Ilustrasi - Alat seismograf mencatat aktivitas Gunung Semeru di Jawa Timur.

Photo :
  • ANTARA/HO-PVMBG

Pengamatan visual, Gunung Semeru tertutup Kabut 0-II hingga tertutup Kabut 0-III, kemudian asap kawah tidak teramati dan cuaca berawan hingga hujan, angin lemah ke arah timur laut.

Sementara jumlah dan jenis gempa yang terekam periode 4 Desember 2022 pukul 00.00 - 12.00 WIB didominasi oleh gempa awan panas dan gempa letusan 13 kali, serta amplitudo awan panas terekam 40 mm dan masih berlangsung hingga saat itu.

Sebaran material erupsi berupa lontaran batuan pijar diperkirakan dapat mencapai radius 8 kilometer dari puncak, sedangkan material lontaran berukuran abu saat ini mencapai 12 Km ke arah tenggara. Arah dan jarak sebaran material abu ini dapat berubah tergantung arah dan kecepatan angin.

Arah luncuran awan panas guguran dan guguran ke sektor tenggara dan selatan dari puncak, kemudian jangkauan awan panas guguran sudah mencapai lebih dari 13 km.

Lahar dingin maupun lahar panas dapat terjadi di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak, khususnya sepanjang aliran
sungai.