Dikecam Sekjen PBB, Menlu Korut Sebut Antonio Guterres Boneka AS

Sekjen PBB Antonio Guterres berbicara pada Sidang Majelis Umum PBB di New York.
Sumber :
  • Dok. PBB

VIVA Dunia – Menteri Luar Negeri Korea Utara pada hari Minggu, 20 November 2022, mengekspresikan “penyesalan yang besar” atas kecaman Sekjen PBB Antonio Guterres terkait peluncuran rudal balistik antarbenua negaranya.

Pernyataan itu muncul setelah Guterres mendesak Pyongyang agar menghentikan tindakan provokatif lebih lanjut. Korea Utara menembakkan rudal balistik antarbenua, pada hari Jumat, 18 November 2022, dan menjadi salah satu uji coba yang paling kuat. 

Menteri Luar Negeri Korea Utara, Choe Son Hui, menanggapi dengan menyatakan “penyesalan yang sangat akan fakta bahwa Sekjen PBB itu telah mengambil sikap yang sangat tercela”. Dewan Keamanan PBB pada Sabtu, 19 November 2022, mengatakan akan membahas Korea Utara dalam pertemuan pada hari Senin.

VIVA Militer: Rudal Balistik Antarbenua (ICBM) Tentara Rakyat Korea Utara (KPA)

Photo :
  • indiatvnews.com

Pernyataan Sekjen PBB, kata Choe, melupakan tujuan dan prinsip Piagam PBB dan misinya yang tepat untuk menjaga ketidakberpihakan, objektivitas, dan kesetaraan dalam segala hal. Dia juga menambahkan bahwa pernyataan Guterres tersebut menunjukkan bahwa dia adalah boneka Amerika Serikat (AS).

Korea Utara yang memiliki senjata nuklir telah melakukan ledakan peluncuran yang memecahkan rekor dalam beberapa pekan terakhir, yang Pyongyang dan Moskow telah berulang kali menyalahkan langkah Washington untuk meningkatkan pertahanan kepada sekutu Seoul dan Tokyo. Sejak Kim mendeklarasikan Korea Utara sebagai negara nuklir pada September, Amerika Serikat telah meningkatkan kerja sama keamanan regional.

"Kami baru-baru ini memperingatkan Sekretaris Jenderal PBB untuk mempertimbangkan masalah semenanjung Korea atas dasar ketidakberpihakan dan objektivitas," kata Choe, dikutip dari Channel News Asia, Senin, 21 November 2022.

Dia menambahkan bahwa Korea Utara telah menjelaskan bahwa Korut harus menghasilkan pertahanan diri karena di bawah lingkungan keamanan yang mengkhawatirkan di semenanjung Korea, dan yang disebabkan oleh kerja sama militer berbahaya AS.

"Namun demikian, sekretaris jenderal PBB mengalihkan kesalahan atas kasus ini ke DPRK daripada AS."

Layar berita TV di Seoul Korsel menayangkan gambar peluncuran rudal Korea Utara

Photo :
  • AP Photo/Ahn Young-joon

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengawasi peluncuran Rudal pada hari Jumat, yang menurut KCNA adalah Hwasong-17, dan dijuluki sebagai rudal monster oleh para analis.

Rudal itu terbang 1.000 km pada ketinggian 6.100 km, kata militer Korea Selatan, hanya sedikit kurang dari ICBM yang ditembakkan Pyongyang pada 24 Maret, yang tampaknya merupakan uji coba paling kuat di Korea Utara.

Kemudian pada hari Jumat, Tokyo dan Washington mengadakan latihan militer bersama di wilayah udara di atas Laut Jepang.