Joe Biden Janji Tidak Akan Ada Perang Dingin Baru Dengan China Usai Bertemu Xi Jinping
- AP Photo/Alex Brandon.
VIVA Dunia – Presiden AS, Joe Biden, berjanji tidak akan ada "Perang Dingin baru" dengan China, usai bertemu dengan Presiden China Xi Jinping sehari sebelum KTT G20 di Bali, Senin 14 November 2022. Dia juga mengatakan dia tidak percaya China akan menginvasi Taiwan.
Kemarin adalah pertemuan tatap muka pertama antara dua pemimpin negara adidaya sejak Biden menjabat. Kedua pemimpin juga membahas Korea Utara dan invasi Rusia ke Ukraina.
Keduanya mengatakan mereka menentang penggunaan senjata nuklir di Ukraina. Xi, yang telah didesak untuk menenangkan Vladimir Putin, mengulangi seruan China untuk perdamaian sambil menambahkan "tidak ada solusi sederhana untuk masalah yang kompleks".
Melansir BBC, Biden mengatakan dalam konferensi persnya "sulit untuk mengatakan bahwa saya yakin China dapat mengendalikan Korea Utara". Tetapi dia juga mengatakan kepada Xi, bahwa China memiliki "kewajiban" untuk mencegah Pyongyang melakukan uji coba senjata nuklir lainnya.
Taiwan fokus utama
Taiwan menjadi fokus utama selama pertemuan tiga jam mereka di sebuah hotel mewah tak lama setelah kedatangan Xi. Beijing mengklaim Taiwan, yang memerintah sendiri, sebagai bagian negaranya. Taiwan selalu menjadi masalah pelik dalam hubungan AS-China.
Ketegangan melonjak pada Agustus ketika Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan. China menanggapi dengan latihan militer skala besar di sekitar pulau itu, memicu kekhawatiran akan kemungkinan konflik antara AS dan China.
Wartawan pada hari Senin bertanya kepada Biden apakah menurutnya Perang Dingin baru sedang terjadi. "Saya benar-benar percaya tidak perlu ada Perang Dingin baru. Saya telah bertemu berkali-kali dengan Xi Jinping, dan kami terus terang dan jelas satu sama lain. Saya tidak berpikir ada upaya segera dari pihak China untuk menginvasi Taiwan,” ujarnya.
"Saya menjelaskan bahwa kami ingin melihat masalah lintas-selat diselesaikan secara damai sehingga tidak perlu sampai seperti itu. Dan saya yakin dia mengerti apa yang saya katakan, saya mengerti apa yang dia katakan."
Biden mengatakan kedua pemimpin telah sepakat untuk membentuk mekanisme di mana akan ada dialog di tingkat kunci pemerintahan untuk menyelesaikan masalah. Menteri Luar Negeri, Antony Blinken, juga akan segera mengunjungi China, katanya.
Biden menambahkan bahwa dia telah menjelaskan kepada Xi bahwa "kebijakan AS tentang Taiwan tidak berubah sama sekali. Biden telah berulang kali mengatakan AS akan membela Taiwan jika diserang oleh China. Ini telah dilihat sebagai penyimpangan dari kebijakan "ambiguitas strategis" AS yang telah lama dipegang atas Taiwan.
Washington mengakui satu pemerintah China - di Beijing - dan tidak memiliki hubungan formal dengan Taiwan. Tetapi juga memelihara hubungan dekat dengan Taiwan dan menjual senjata kepadanya di bawah Undang-Undang Hubungan Taiwan, yang menyatakan bahwa AS harus menyediakan pulau itu dengan sarana untuk mempertahankan diri.