Cendekiawan Muslim Mesir Peringatkan Masyarkat Dunia akan Ancaman Perang Dunia Ketiga
VIVA Dunia – Cendekiawan Muslim asal Mesir, Ahmed El-Moslemany, memperingatkan masyarakat dunia bahwa kini ada tiga titik panas utama, yakni Ukraina, Korea, dan Taiwan. Jika situasi di ketiga wilayah itu terus memburuk, masyarakat dunia mungkin menemukan diri di luar kendali, dan di tengah-tengah perang dunia ketiga dan terakhir.
Dalam paparannya pada konferensi Abu Dhabi Forum for Peace di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Rabu, 9 November 2022, dunia sekarang berada dalam fase terburuk dari sistem internasional. Situasi itu itu bukan jaminan stabilitas.
Yang penting bukan sistem dunianya unilateral, bipolar, atau tripolar, katanya, melainkan stabil dan lebih aman. Tidak ada yang akan menguntungkan dunia dengan multipolaritas jika dikaitkan dengan situasi peningkatan konflik, polarisasi internasional, dan memicu perang langsung dan proxy. Yang dibutuhkan dunia adalah keamanan, perdamaian dan pembangunan, terlepas dari sifat sistem internasional.
Di tengah krisis militer dan politik global, dis menambahkan, mengancam krisis keuangan yang lebih serius, dan angka triliunan dolar telah menjadi angka yang normal. Dia mencontohkan rekonstruksi Suriah—setelah sepuluh tahun perang saudara—membutuhkan satu triliun dolar, dan rekonstruksi Ukraina juga membutuhkan satu triliun dolar. Sementara, menurut Konferensi Iklim Sharm el-Sheikh, negara-negara berkembang perlu menghadapi perubahan iklim dengan biaya satu triliun dolar setiap tahun.
“Ini semua adalah angka mitos, dan jika kita tahu bahwa bantuan PBB untuk Pakistan dalam krisis banjir adalah sepuluh juta dolar, meskipun kerugiannya mencapai 33 miliar dolar... ukuran krisis ekonomi global tampaknya jauh lebih besar daripada yang kita pikirkan,” katanya.
"Masih ada harapan, dan sains dapat berkontribusi banyak untuk menyelesaikan krisis global berkaitan dengan air dan makanan,” katanya, “tetapi tanpa perdamaian dunia tidak ada yang bisa dilakukan."