Puing-puing Rudal Korut Serupa yang Dipakai Rusia di Ukraina

Puing-puing rudal Korut yang diamankan militer Korsel, mirip punya Rusia
Sumber :
  • South Korean Defense Ministry via AP

VIVA Dunia – Korea Selatan telah mengamankan puing-puing rudal Korea Utara yang ditembakkan ke arah Selatan di tengah rentetan uji tembak rudal Pyongyang yang dilakukan pada seminggu sebelumnya. Militer Korsel mengidentifikasi puing rudal Korut itu merupakan senjata anti-pesawat era Soviet yang berasal dari tahun 1960-an.

Dilansir Associated Press, Kamis, 10 November 2022, Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan bahwa analisis puing-puing sepanjang 3 meter (3m) yang diambil dari perairan dekat perbatasan laut timur Korea pada hari Minggu, menunjukkan bahwa itu adalah salah satu rudal permukaan-ke-udara SA-5 Korea Utara.

Kementerian mengatakan rudal serupa digunakan oleh militer Rusia untuk melakukan serangan darat selama invasi ke Ukraina.

Puing-puing rudal Korut yang diamankan militer Korsel, mirip punya Rusia

Photo :
  • South Korean Defense Ministry via AP

Video yang dirilis oleh militer Korea Selatan menunjukkan apa yang tampak seperti mesin roket yang hancur dan kabel mencuat dari badan roket yang rusak, yang masih menempel dengan sirip.

Rudal tersebut merupakan salah satu dari lebih dari 20 rudal Korea Utara yang ditembakkan Rabu lalu, terbang ke arah pulau berpenduduk Korea Selatan dan mendarat di dekat perbatasan laut Semenanjung Korea, yang memicu sirene serangan udara dan memaksa penduduk di pulau Ulleung untuk mengungsi.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengutuk penembakan SA-5 oleh Korea Utara, yang dinilai mereka sebagai pelanggaran terhadap perjanjian militer antar-Korea 2018 untuk mengurangi ketegangan.

Korea Utara menembakkan lusinan rudal pekan lalu, termasuk rudal balistik antarbenua yang memicu peringatan evakuasi di Jepang utara, sebagai reaksi kemarahan terhadap latihan udara gabungan besar-besaran antara Amerika Serikat dan Korea Selatan yang digambarkan oleh Korea Utara sebagai latihan invasi.

Beberapa ahli mengatakan ada kemungkinan bahwa Korea Utara memasukkan inventaris beberapa senjata lamanya untuk mendukung skala peluncuran yang diperluas minggu lalu, yang digambarkan oleh Korea Utara sebagai serangan simulasi terhadap Korea Selatan dan AS. Target seperti pangkalan udara dan sistem komando operasi.

Peluncuran tersebut menambah rekor kecepatan Korea Utara dalam pengujian senjata tahun ini, ketika pemimpin Kim Jong Un mengeksploitasi gangguan yang diciptakan sebagai dampak dari perang Rusia di Ukraina. Korut mempercepat pengembangan senjata dan meningkatkan tekanan pada Amerika Serikat dan sekutu regionalnya.

Sebelumnya, Korea Utara membantah tuduhan AS bahwa Pyongyang memasok amunisi artileri ke Moskow untuk perangnya di Ukraina. Korut menganggap tuduhan AS tidak berdasar, menurut laporan media pemerintah Korea Utara KCNA.

Bantahan itu datang di tengah ketegangan yang meningkat di semenanjung Korea, setelah serentetan uji coba senjata Korea Utara pekan lalu. Korut membantah tudingan Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby, yang mengatakan artileri dari Korea Utara ke Rusia datang di bawah perlindungan pengiriman ke Timur Tengah atau Afrika.

"Baru-baru ini, AS terus-menerus menyebarkan rumor perdagangan senjata yang tidak berdasar antara DPRK dan Rusia," kata wakil direktur urusan luar negeri militer Kementerian Pertahanan Nasional Korea Utara dalam sebuah pernyataan.

"Kami sekali lagi menjelaskan bahwa kami tidak pernah melakukan transaksi senjata dengan Rusia dan kami tidak memiliki rencana untuk melakukannya di masa depan," tambah pernyataan itu.