Xi Jinping Perintahkan Militer China Siap Perang, Sebut Negara Hadapi Ketidakstabilan
- Majalla Magazine
VIVA Dunia – Presiden China, Xi Jinping, telah memerintahkan militer China untuk siap perang. Dia memperingatkan keamanan nasional China menghadapi "peningkatan ketidakstabilan dan ketidakpastian".
Pernyataan itu disampaikan Presiden China saat berkunjung ke pusat komando operasi gabungan Komisi Militer Pusat di Beijing, Selasa 8 November 2022. China sekarang akan secara komprehensif memperkuat pelatihan dan persiapan militernya untuk perang apa pun, kata Xi, menurut penyiar CCTV negara.
"Seluruh militer harus mencurahkan seluruh energinya dan melakukan semua pekerjaannya untuk kesiapan tempur, meningkatkan kemampuannya untuk bertarung dan menang," kata Xi seperti dikutip oleh media milik negara, Xinhua dilansir dari Sky News, Rabu 9 November 2022.
"Xi menekankan bahwa keamanan nasional China menghadapi peningkatan ketidakstabilan dan ketidakpastian, dan tugas militernya tetap berat," lapor outlet tersebut.
“Dia menuntut agar seluruh angkatan bersenjata menerapkan pemikiran Partai tentang penguatan militer untuk era baru, mengikuti strategi militer untuk era baru dan berpegang pada efektivitas tempur sebagai satu-satunya kriteria.
"Xi juga menginstruksikan militer untuk secara tegas menjaga kedaulatan nasional, keamanan dan kepentingan pembangunan, dan berhasil menyelesaikan berbagai tugas yang dipercayakan oleh Partai dan rakyat."
Pengumuman itu muncul di tengah kekhawatiran bahwa China mungkin sedang mempersiapkan militernya untuk menyerang pulau Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri.
Xi akhir bulan lalu mengukuhkan kekuasaannya untuk masa jabatan ketiga sebagai pemimpin Partai Komunis China, setelah menghapus batas dua masa jabatan pada kepresidenannya pada tahun 2018, yang secara efektif memungkinkan dia untuk tetap berkuasa seumur hidup.
Di bawah Xi, China telah mengambil pendekatan garis keras ke Taiwan, mengklaim pulau itu adalah provinsi yang memisahkan diri yang pada akhirnya akan "disatukan kembali" dengan negara itu.