Arab Saudi Siaga Tinggi, Intelijen Peringatkan Adanya Serangan dari Iran

Aksi demonstrasi anti-pemerintah di Iran telah berlangsung sejak September sejak kematian Mahsa Amini.
Sumber :
  • NDTV.

VIVA Dunia – Intelijen Arab Saudi berbagi informasi dengan pejabat Amerika Serikat (AS), memperingatkan adanya serangan dari Iran terhadap target di negara kerajaan itu, dan Erbil di Irak. 

Serangan yang direncanakan itu bertujuan untuk menghilangkan fokus dari protes yang melanda Iran dalam beberapa pekan terakhir. Demonstrasi Iran telah berlangsung sejak September yang dipicu oleh tewasnya Mahsa Amini di tahanan polisi karena melanggar aturan berhijab negara itu.

Melansir dari NDTV, Rabu, 2 November 2022, sejak kematian Mahsa Amini, ribuan wanita turun ke jalan tanpa menutup kepala atau wajah mereka, dan menentang pemerintah Iran. Seorang pejabat Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih mengatakan bahwa AS khawatir tentang gambaran ancaman itu, dan pejabat Washington tetap berhubungan terus-menerus dengan Riyadh.

Demonstrasi besar antihijab di Iran usai kematian Mahsa Amini

Photo :
  • AP Photo

Pejabat itu, bagaimanapun, tidak memberikan rincian tentang informasi dari intelijen yang dibagikan oleh para pejabat Saudi. Menanggapi peringatan tersebut, militer Arab Saudi, AS, dan negara-negara lain di Timur Tengah telah menaikkan tingkat siaga.

Iran sebelumnya telah menyalahkan AS, Arab Saudi, dan Israel karena menghasut protes yang sedang berlangsung di negara itu.

Bulan lalu, komandan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran secara terbuka memperingatkan Arab Saudi untuk mengendalikan liputan protes di Iran. Iran selama enam minggu terakhir diguncang oleh protes dengan skala yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak revolusi Islam 1979, yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini pada bulan September.

Pihak berwenang telah memperingatkan para pengunjuk rasa bahwa sudah waktunya untuk meninggalkan jalan-jalan, tetapi demonstrasi tidak menunjukkan tanda-tanda mereda, dan menyebar hingga di daerah pemukiman, jalan-jalan utama dan universitas di seluruh negeri.

Ribuan orang diketahui telah ditangkap secara nasional dalam penumpasan protes, menurut aktivis hak asasi manusia. Sementara itu, pengadilan Iran mengatakan 1.000 orang telah didakwa sehubungan dengan apa yang digambarkannya sebagai kerusuhan.