Sejarah Baru Inggris Tertoreh, PM Non-Kulit Putih Pertama Keturunan Imigran
- AP Photo/Aberto Pezzali
VIVA Dunia – Rishi Sunak terpilih menjadi Perdana Menteri (PM) Inggris yang baru dan kini menjadi buah bibir di seluruh dunia.
Bukan hanya kecerdasan dan pengalamannya dalam dunia politik, Sunak mendapat sorotan karena dia menjadi orang non-kulit putih pertama yang menjadi PM Inggris.
Mantan kanselir bendahara, atau gelar Inggris untuk menteri keuangan utama membuat pertaruhannya kali ini sebagai PM Inggris berisiko tinggi.
Sunak adalah satu-satunya pemimpin yang berharap mendapatkan dukungan dari 100 anggota parlemen Konservatif, ambang batas yang ditetapkan oleh pejabat partai untuk calon potensial.
Dia juga menjadi orang kulit berwarna pertama yang menjadi perdana menteri Inggris, sekaligus PM Inggris termuda yang menjabat dengan usia 42 tahun selama 200 tahun terakhir.
Dia kandidat terakhir berdiri setelah menyingkirkan saingannya, Johnson dan pemimpin House of Commons Penny Mordaunt.
Berbicara setelah dinyatakan sebagai pemimpin Konservatif yang baru, Sunak mengatakan dia terhormat dan rendah hati untuk menjadi PM berikutnya.
"Merupakan hak istimewa terbesar dalam hidup saya untuk dapat melayani pesta rakyat yang saya cintai, dan dapat memberikan kembali kepada negara saya berutang," kata Sunak.
"Inggris adalah negara yang hebat, tetapi tidak diragukan lagi kita menghadapi tantangan ekonomi yang besar," tambahnya.
Seperti Truss, Sunak menjanjikan pendekatan yang keras terhadap imigrasi ilegal dan berjanji untuk memperluas kebijakan imigrasi Rwanda yang kontroversial dari pemerintah.
orangtua PM Inggris itu bermigrasi ke Inggris dari Afrika Timur pada 1960-an. Mereka adalah keturunan India. Ayahnya adalah seorang dokter lokal sementara ibunya menjalankan apotek di Inggris selatan, sesuatu yang dikatakan Sunak memberinya keinginan untuk melayani masyarakat.
Dia menjadi orang Hindu pertama yang menjadi PM Inggris dan hal ini mencatatkan sejarah baru.