Pagoda Berusia 500 Tahun Ambruk dan Rusak Akibat Hujan Deras
- mustsharenews.com
VIVA Dunia – Donasi dan perbaikan sedang dicari untuk pemulihan sebuah pagoda berusia 500 tahun di Thailand yang runtuh pada Kamis, 29 September 2022, setelah hujan lebat yang berlangsung lama.
Terletak di Wat Sri Suphan di distrik Muang Chiang Mai, rekaman insiden menunjukkan detik-detik struktur yang rusak hancur berkeping-keping. Kompleks kuil, di mana pagoda sebelumnya berdiri, dibangun pada periode Lanna Thailand yaitu pada abad 13-15.
Menteri Kebudayaan Thailand, Itthiphol Kunplome berkata bahwa pemeriksaan awal menemukan runtuhnya permukaan luar pagoda telah merusak inti bata bagian dalamnya.
Beberapa hari sebelum kejadian, pagoda yang tingginya lebih dari tiga lantai tersebut terlihat agak miring ke satu sisi. Retakan juga ditemukan di dasar struktur. Bagian itu akhirnya dipisahkan untuk mengantisipasi keruntuhan yang akhirnya terjadi, yang sebelumnya memang telah diguyur oleh hujan selama berhari-hari.
Melansir The Bangkok Post, Direktur Kantor Seni Rupa Regional ke-7 di Chiang Mai, Nattaya Poosri, mengatakan bahwa pagoda itu kemungkinan runtuh akibat air hujan yang terkumpul di celah-celah bangunan terlalu berat. "Alasan pagoda runtuh mungkin disebabkan beratnya air hujan yang terkumpul di celah-celah di permukaan pagoda itu sendiri," ujar Nattaya,
Kepala Biara Wat Si Suphan menjelaskan bahwa karena pagoda itu bukan bangunan kuno yang terdaftar, mereka tidak memiliki anggaran untuk pemeliharaan yang optimal.
Peninggalan agama Buddha banyak ditemukan di lokasi. Hal ini, karena Pagoda adalah sebuah stupa yang menyimpan relik Buddhis kuno; patung Buddha kaca dan perunggu ditemukan di antara puing-puing.
Menurut The Bangkok Post, Kementerian Kebudayaan telah menginstruksikan departemen seni rupa negara itu untuk mempercepat inspeksi untuk memulihkan pagoda.
Kantor Regional Seni Rupa ke-7 di Chiang Mai juga sedang mendaftarkan artefak yang baru ditemukan tersebut dan akan memberikannya ke kuil untuk konservasi. "Kementerian akan mempelajari struktur pagoda dan akan bekerja sama dengan kepala kuil untuk menyusun pedoman pemugaran," kata Itthiphol.