Aksi Heroik Pria Iran Lindungi Wanita dari Aksi Kekerasan Polisi

Demonstrasi kematian gadis Iran Mahsa Amini
Sumber :
  • AP Photo/Markus Schreiber

VIVA Dunia – Aksi heroik seorang pria Iran beredar di media sosial. Sebuah video yang viral di media sosial menunjukkan pria Iran yang tidak bersenjata mempertaruhkan hidup mereka untuk melindungi wanita dari tindakan kekerasan polisi Republik Islam.

Video itu awalnya diunggah ke TikTok, pada Rabu, 28 September 2022, oleh Goldie Ghamari, anggota Parlemen Provinsi (MPP) di Ontario, Kanada.

"Pria Iran yang tidak bersenjata mempertaruhkan hidup mereka untuk melindungi wanita Iran dari rezim Islam yang tidak sah dan dari teroris di Iran," kata Ghamari dalam posting-an dikutip dari Newsweek, Jumat, 30 September 2022.

Massa protes kematian Mahsa Amini di depan Kedubes Iran, Buenos Aires, Argentina

Photo :
  • AP Photo/Natacha Pisarenko

Video yang dipublikasikan oleh Ghamari itu telah mengumpulkan lebih dari 335.000 tampilan dan lebih dari 1000 komentar.

Protes meletus di seluruh Iran pada 16 September, setelah kematian Mahsa Amini, seorang wanita Kurdi berusia 22 tahun yang dituduh melanggar UU aturan berpakaian yang mengharuskan wanita untuk menutupi rambut mereka sepenuhnya dengan jilbab di depan umum.

Polisi moral Iran dilaporkan menangkap Amini pada 13 September 2022 dan memukulinya sebelum memindahkannya ke Pusat Penahanan Vozara di Teheran.

Amini meninggal di rumah sakit tiga hari kemudian, dan sementara pejabat Iran mengklaim dia meninggal karena serangan jantung, beberapa laporan mengatakan dia meninggal karena penyiksaan dan perlakuan buruk oleh pihak berwenang.

Sebagai protes, mahasiswi di Teheran melepas jilbab mereka dan meneriakkan, "Kami tidak ingin jilbab paksa."

Unjuk rasa di Iran, massa potong rambut dan membakar kerudung

Photo :
  • Twitter via CNN International

Beberapa wanita di Mazandaran dilaporkan juga membakar jilbab mereka di jalan-jalan kota, dan wanita lainnya terlihat memotong rambut mereka di alun-alun utama Kerman.

"Dalam literatur kami, memotong rambut adalah simbol berkabung, dan terkadang simbol protes," ujar Faezeh Afshan, seorang insinyur kimia Iran yang tinggal di Bologna, Italia.

Sayangnya beberapa protes telah berubah menjadi kekerasan, dan setidaknya 83 orang dinyatakan tewas.

Video Ghamari, awalnya diposting Twitter oleh akun @1500tasvir, dalam video tersebut menunjukkan orang-orang Iran bentrok dengan polisi dalam sebuah protes di Bojnard.

Dalam video, seorang wanita terlihat bercekcok dengan polisi, kemudian pihak berwenang mulai mendorong mereka ke tanah.

Dua pria yang melihat hal itu lantas ikut campur tangan dan mencoba untuk bertindak sebagai penghalang untuk melindungi wanita itu dari aksi kekerasan kepolisian Iran.

Ketika seorang petugas menariknya ke tanah, dua pria yang sama dari sebelumnya bergegas membantunya. Beberapa pria lagi datang, termasuk seorang pria yang tampak berkelahi dengan polisi, dan video berakhir dengan beberapa pria mengawal wanita itu pergi.