Edward Snowden Lega Diberi Kewarganegaraan Rusia oleh Putin

Mantan kontraktor NSA Edward Snowden
Sumber :
  • Associated Press

VIVA Dunia – Edward Snowden, mantan kontraktor CIA yang dicari oleh otoritas Amerika Serikat (AS), karena membocorkan rahasia Badan Keamanan Nasional (NSA) yang sangat rahasia pada tahun 2013, telah menyatakan kelegaannya setelah diberikan kewarganegaraan Rusia oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Melansir Newsweek, Rabu, 28 September 2022, Snowden telah tinggal di Moskow sejak 2013, ketika ia melarikan diri ke ibu kota Rusia untuk menghindari tuduhan spionase di negara asalnya. Mantan kontraktor intelijen itu diberikan suaka sementara, yang diperpanjang berulang kali hingga ia diberi tempat tinggal permanen pada tahun 2020 di Rusia.

"Setelah dua tahun menunggu dan hampir sepuluh tahun pengasingan, sedikit stabilitas akan membuat perbedaan bagi keluarga saya. Saya berdoa untuk privasi bagi mereka dan untuk kita semua."

Edward Snowden

Photo :
  • abcnews.com

Dia menyertai postingan itu dengan foto istrinya, blogger Lindsay Mills, dan dua putra mereka.

Mills dan Snowden menikah pada 2017. Putra pertama mereka lahir pada 2020. Snowden mengumumkan dia telah mengajukan permohonan kewarganegaraan Rusia pada November 2020.

"Setelah bertahun-tahun berpisah dari orang tua kami, istri saya dan saya tidak memiliki keinginan untuk berpisah dari putra kami. Itu sebabnya, di era pandemi dan perbatasan tertutup ini, kami mengajukan permohonan kewarganegaraan ganda AS-Rusia."

Lindsay dan saya, kata Snowden akan tetap menjadi orang Amerika, membesarkan putra tercinta dengan semua nilai Amerika yang kami cintai, termasuk kebebasan untuk mengutarakan pendapatnya. Meski demikian, Snowden tetap menantikan hari di mana dia bersama keluarga kecilnya dapat kembali ke Amerika, sehingga seluruh keluarga dapat bersatu kembali.

Snowden menjadi terkenal pada tahun 2013, ketika informasi yang dia bocorkan mengungkapkan bahwa Badan Keamanan Nasional telah mengumpulkan catatan telepon dari jutaan orang Amerika, dan menyadap server sembilan perusahaan internet besar untuk memantau komunikasi online.

Kemudian Direktur Intelijen Nasional James Clapper menuduh Snowden menyebabkan kerusakan besar dan parah pada intelijen AS. Sementara itu, mantan Presiden AS Barack Obama mengatakan Snowden telah merusak kemampuan pemerintah untuk menjaga keamanan rakyat AS.