Kengerian Jenis Penyiksaan Sel Tahanan Rusia di Ukraina Terungkap

Ruang sel tahanan yang sebelumnya dikuasai Rusia di Izyum, Ukraina
Sumber :
  • Foto BBC.com

VIVA Dunia – Kesaksian dan cerita tentang mengenaskannya kondisi tahanan bikinan Rusia di Kota Izyum, Ukraina membuat bulu kuduk bergidik. Apalagi dilaporkan ada sejumlah cara penyiksaan yang diterapkan di tahanan tersebut. Seorang mantan tahanan bernama Mykhailo Ivanovych berusia 67 tahun memberi testimoninya.

Dia ditemui masih dalam kondisi harus dirawat di rumah sakit. Pria pensiunan itu sebagaimana diberitakan laman BBC.com, Rabu 21 September 2022 masih mengalami trauma fisik yang cukup parah. Dia luka berat setelah dalam tahanan itu disiksa dengan sengatan listrik, pemukulan, tulang remuk dan dimasukkan jarum ke bawah kulitnya.

Warga menaiki tank Rusia yang hancur dalam perang di Ukraina

Photo :
  • AP Photo/Evgeniy Maloletka)

Tangan kirinya juga masih harus dibalut dengan ketat. Meski kondisinya lemah namun dia si penyintas tahanan Rusia itu menceritakan pengalaman buruknya dengan berani.

"Saya disiksa selama 12 hari," kata Ivanovych.

"Setiap hari saya dipukul di mana pun berada. Lengan saya patah namun tetap dipegangi petugas Rusia dan memukuli lengan satunya lagi. Sampai-sampai saya tak bisa lagi merasakan apa pun sanking sakitnya. Ujung jari saya juga disengat listrik hingga terbakar," kata pria ini.

Dia juga mengatakan penjaga Rusia memasukkan jarum ke bagian belakang badannya dengan menusukkan ke bagian bawah kulit. 

"Saya dibebaskan dari tempat itu sudah dalam setengah hidup hampir mati," kata dia lagi.

Dia menceritakan dirinya ditangkap pada 11 September 2022 lalu saat pasukan Rusia menggeledah kota. Selama okupasi, Rusia menjadikan kota kecil mereka sebagai basis pertahanan dan penyerangan Donbas dan juga sebagai tempat gudang logistik.

Ivanovych kemudian ditangkap dengan beberapa orang lainnya yang dianggap melakukan sabotase dan menghalangi aksi Rusia di sana. Seluruhya mereka mendapatkan siksaan dan dijebloskan ke tahanan dalam kondisi luka dan cedera berat.

Penyiksaan dan tahanan itu ada di kantor polisi Izyum yang dijadikan Rusia menjadi tempat tahanannya. Media menyaksikan langsung tahanan yang kini ditinggalkan itu. Pintu-pintunya banyak yang hilang dan jendelanya juga hancur. Masuk ke dalam, lorong-lorongnya gelap. Seperti kota lain yang ditinggalkan Rusia, Izyum juga dibombardir lebih dahulu.

Sementara seorang mantan jurnalis bernama Maxim juga mengaku sempat ditahan di tahanan itu. Dia juga mengalami penyiksaan sengatan listrik. Bahkan saat mengalaminya dia mengaku hilang kesadaran. Saat sadarkan diri berada di dalam sel, dia mengatakan temannya di tahanan menyebut dia pingsan sekitar 40 menit.

"Badanku bergetar dengan hebat karena disnegat listrik dan itu sakit sekali," kata Maxim.